Tuesday, December 14, 2010

Bukan Sempurna, Tetapi yang Tepat

 

Terkadang, seseorang bermimpi mendapatkan pendamping hidupnya sebagai sosok yang sempurna. Seorang perempuan merindukan suaminya kelak tampan seperti Nabi Yusuf, kaya seperti Nabi Sulaiman, tegar layaknya Nabi Ayyub, sebijak Abu Bakar, sekuat 'Umar bin Khoththob, lembut seperti 'Usman bin 'Affan, penuh cinta bagai 'Ali, cerdas seperti Syafi'i, dan sempurna menyerupai Nabi Muhammad shollallaahu 'alaihi wa sallam. Pertanyaannya, adakah laki-laki yang sesempurna itu? Seandainya ada, pantaskah engkau mendapatkannya, sementara dirimu penuh dengan kekurangan?

Seorang laki-laki mungkin juga ingin istri yang cantik seperti Zulaikho, setia seperti Khodijah, cerdas seperti 'Aisyah, sabar seperti 'Asiyah istri Fir'aun, tegar seperti 'Asma, dan penuh cinta seperti Fathimah. Sungguh ideal. Tapi, apakah laki-laki yang memimpikan istri yang sempurna seperti itu pernah berkaca tentang dirinya yang penuh dengan ketidaksempurnaan? Apakah mereka pantas mendapatkannya?

Bukan jodoh dengan kriteria perfect yang kita butuhkan, tetapi carilah jodoh dengan kriteria yang tepat. Sekali lagi, yang tepat bukannya yang sempurna. Jodoh yang tepat adalah jodoh yang benar-benar kita cari sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan hati kita. Bukan sekedar memenuhi keinginan orang-orang terdekat kita atau hanya untuk meningkatkan gengsi belaka. Jodoh kita adalah untuk kehidupan kita berikutnya.

Bisa jadi suami kita tidak tampan, tetapi ia cerdas, bertanggung jawab dan mampu menjadi imam dalam keluarga. Sementara yang engkau butuhkan adalah keharmonisan, bukan ketampanan, maka sambutlah suamimu dengan menerimanya apa adanya, baik kekurangannya maupun kelebihannya. Sesuatu yang kita impikan, belum tentu kita butuhkan. Dan, ketika kita telah mendapatkannya, belum tentu kita akan merasa bahagia. 

Ubahlah persepsimu, engkau tidak harus mencari seorang pendamping hidup yang memiliki kriteria perfect, tetapi carilah pasangan hidup yang tepat bagimu, yang keberadaannya memang engkau butuhkan. Pendamping yang ideal bagimu, bukan yang ideal bagi orang lain. Biarlah orang lain berkata bahwa pendampingmu kurang ini dan kurang itu, tetapi engkau yang lebih tahu bahwa pendampingmu adalah insan terbaik yang engkau pilih dan paling tepat mendampingimu menjalankan bahtera rumah tangga dalam mengarungi ganasnya samudera kehidupan. Ingat, no bodi's perfect ! 

(dikutip dari sebuah buku: Karena 'Cantik' Aku Memilihmu, karya Asadulloh Al-Faruq)
Repost from : Yogie Dwi Putranto





No comments:

Post a Comment