Showing posts with label Mars and Venus. Show all posts
Showing posts with label Mars and Venus. Show all posts

Wednesday, October 22, 2014

Tips menanti JODOH

 

1. Jangan fokus pada siapa yang harus dipilih. Tapi fokus melakukan perubahan diri yang lebih baik agar pantas mendapatkan jodoh yang baik.

2. Jangan menginginkan seseorang menjadi seperti yang kita harapkan. Tapi bagaimana kita bisa menjadikan diri seperti orang yang kita harapkan. 

3. Berusaha memposisikan diri untuk siap lahir batin serta berani menghadapi pernikahan kapanpun jika sewaktu-waktu jodoh telah hadir.

4. Berusaha untuk tidak patah semangat dan trauma terhadap masa lalu yang kurang menyenangkan. Bukalah lembaran baru yang lebih baik mulai hari ini dan untuk hari-hari selanjutnya. (PR banget -_-) 

5. Menjalin hubungan persahabatan dan persaudaraan sebanyak-banyaknya. Akan lebih baik jika banyak bergaul dengan sahabat yang baik. Siapa tahu jodoh kita berada di antara mereka. (Siapa tau ada teman yg punya kakak/Om / saudara masih single #eeaa) 

6. Jangan terburu-buru menilai atau memberi kesimpulan kepada seseorang itu tidak layak bersama kita. Karena sejatinya jodoh itu akan hadir atas ridha Allah. Sedangkan kewajiban kita hanya berikhtiar. (Jauhkan prasangka suudzon.. Tanamkan husnudzon ^^)

7. Jangan terlalu mengkhawatirkan usia. Di usia berapapun menikah tetap baik jika kita mampu mempertanggung jawabkan pernikahan tersebut di hadapan Allah. Bagi pasangan, keluarga besar serta masyarakat.

8. Teruslah beriikhtiar dan berdoa. Karena doa bisa mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin sesuai kehendak-Nya. (Ga ada yg ga mungkin. Dari dunia Maya bisa jadi nyata. Jadi terus perbaiki diri dihadapanNya) :) *sabar aja ya mblooo... Hehehe. ...

source : likeislam


Wednesday, October 15, 2014

Allah Maha Tahu Apa Yang Hamba-Nya Inginkan

 

Sekirannya ALLAH tidak memberi seseorang yang kamu impikan,
Semoga DIA menghadirkan seseorang yang memimpikanmu. 

Sekirannya ALLAH tidak memberi seseorang yang kamu rindukan,
Semoga DIA menghadirkan seseorang yang merindukanmu.

Sekirannya ALLAH tidak memberi seseorang yang kamu dambakan,
Semoga DIA memberimu seseorang yang selalu mendambakanmu.

Sekirannya ALLAH tidak menyatukanmu dengan seseorang yang kamu cintai,
Semoga DIA menghadirkan seseorang yang mencintaimu.. Yang bukan hanya kerana apa yang ada padamu, Tetapi apa adanya dirimu.. 

 Allah tahu apa yang terbaik untuk kita.. Dia tidak memberi apa yang kita inginkan. tapi dia memberi apa yang kita perlukan disaat yang terbaik untuk kita.. 

Kadang-kadang kita menangis, kecewa,kenapa Allah tak beri apa yang kita mau.. Tapi sebenarnya Allah dah tetapkan yang lebih terbaik untuk kita. 

 “…. Boleh jadi kalian membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian.Allah Maha mengetahui kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 216) 

 Jadi, jangan kecewa, bila kita terpaksa melepaskan orang yang kita sayang.. Mungkin, Allah sudah tetapkan jodoh yang lagi terbaik dari yang sebelumnya.. Sujudkan HATI dan Jiwamu ..

Semoga ALLAH memberi kita yang terbaik..

Dengan segala keindahan hati dan ketaqwaannya.Aamiin.

 #relationship #love #inspiring

sumber : ig restiana


Monday, October 13, 2014

Kriteria Laki-laki yang Tidak Layak Dijadikan Suami Muslimah

 

Tanya:
Jika ada gadis yang ingin menikah, dia sudah dilamar banyak lelaki, apa saja karakter yang harus diperhatikan dan harus dijauhi dr lelaki? Karena dia ingin pernikahan dg seorang lelaki ini bahagian sehingga hanya dialami hanya sekali, dalam arti tidak sampai terjadi perceraian.

Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Semua orang mendambakan hidup bahagia. Terlebih setelah dia menikah. Karena perjalanan panjang manusia, tidak lepas dari keterlibatan keluarga di sekitarnya. Setiap lelaki ingin mendapatkan istri yang baik, menurut kriterianya. Demikian pula, setiap wanita ingin mendapatkan suami yang baik menurut kriterianya. Karena standar bahagia setiap manusia, berbeda-beda. Mungkin anda akan merasa terheran ketika melihat ada pasangan suami istri, yang perbandingan wajahnya ’selisih jauh’, ibarat langit dan bumi. Tapi bagi masing-masing, itulah kebahagiaan.

Karena itu, sangat sulit jika kami harus menyampaikan kriteria apa saja yang bisa membuat wanita bahagia. Mengingat semacam ini, kembali kepada selera. Hanya saja, menimbang beberapa dalil yang kami pahami, selain penampilan, ada 4 sifat baik lelaki yang penting untuk diperhatikan:

1. Agamanya baik

Nampaknya menjadi harga mati untuk yang satu ini. Agama dan sekaligus akhlak yang baik. Karena agama Allah turunkan agama ini sebagai acuan untuk bimbingan manusia. Dan dengan akhlaknya yang baik, dia akan berusaha mengamalkannya. Untuk itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan para wali, agar segera menerima pelamar putrinya, yang baik agama dan akhlaknya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan,
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ، وَفَسَادٌ عَرِيضٌ
Apabila ada orang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, yang meminang putri kalian, nikahkan dia. Jika tidak, akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar. (HR. Turmudzi 1084, Ibn Majah 1967, dan yang lainnya. Hadis ini dinilai hasan oleh al-Albani).

2. Lugu dengan keluarga dan tidak keras

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memisalkan wanita seperti al-Qawarir (gelas kaca). Fisiknya, dan hatinya lemah, sangat mudah pecah. Kecuali jika disikapi dengan hati-hati. Karena itu, tidak ada wanita yang suka disikapi keras oleh siapapun, apalagi suaminya. Maka sungguh malang ketika ada wanita bersuami orang keras. Dia sudah lemah, semakin diperparah dengan sikap suaminya yang semakin melemahkannya.

Sebaliknya, keluarga yang berhias lemah lembut, tidak suka teriak, tidak suka mengumpat, apalagi keluar kata-kata binatang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,
إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ
“Sesungguhnya kelembutan menyertai sesuatu maka dia akan menghiasinya, dan tidaklah kelembutan itu dicabut dari sesuatu, melainkan akan semakin memperburuknya.” (HR. Muslim 2594, Abu Daud 2478, dan yang lainnya).

3. Berpenghasilan yang cukup

Ketika Fatimah bintu Qois ditalak 3 oleh suaminya, dia menjalani masa iddah di rumah Ibnu Ummi Maktum – seorang sahabat yang buta –. Usai masa iddah, langsung ada dua lelaki yang melamarnya. Yang pertama bernama Muawiyah dan kedua Abu Jahm. Ketika beliau meminta saran dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
أَمَّا أَبُو جَهْمٍ، فَلَا يَضَعُ عَصَاهُ عَنْ عَاتِقِهِ، وَأَمَّا مُعَاوِيَةُ فَصُعْلُوكٌ لَا مَالَ لَهُ، انْكِحِي أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ
Untuk Abu Jahm, dia tidak meletakkan tongkatnya dari pundaknya. Sedangkan Muawiyah orang miskin, gak punya harta. Menikahlah dengan Usamah bin Zaid. (HR. Muslim 1480, Nasai 3245, dan yang lainnya).

Diantara makna: ’tidak meletakkan tongkatnya dari pundaknya’ adalah ringan tangan dan suka memukul.

Anda bisa perhatikan, pertimbangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menyarankan Fatimah agar tidak menikah dengan Abu Jahm, karena masalah sifatnya yang keras. Sementara pertimbangan beliau untuk menolak Muawiyah, karena miskin, tidak berpenghasilan.

4. Tanggung jawab dan perhatian dengan keluarga

Tanggung jawab dalam nafkah dan perhatian dengan kesejahteraan keluarganya.
Bagian ini merupakan perwujudan dari perintah Allah untuk semua suami,
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
”Pergaulilah istri-istrimu dengan cara yang baik.” (QS. An-Nisa’: 19)

Beberapa suami terkadang tidak perhatian dengan keluarganya. Penghasilannya banyak dia habiskan untuk kebutuhan pribadi, sementara kebutuhan rumah lebih banyak ditanggung oleh istri. Lebih parah lagi, ketika terjadi perceraian, beberapa suami sama sekali tidak mau menafkahi anaknya. Sehingga yang menghidupi anaknya adalah ibunya.
Memang ada mantan istri setelah perceraian, namun tidak ada istilah mantan anak.

Kemudian, di sana ada beberapa sifat – selain penampilan – yang harus dijauhi. Karena lelaki yang memiliki sifat ini, tidak layak menjadi suami seorang muslimah.

1. Aqidahnya rusak

Aqidah yang rusak, bisa menyebabkan seseorang keluar dari islam. Karena kerusakan aqidah, merupakan gerbang kekufuran. Sementara Allah melarang wanita muslimah menikah dengan lelaki musyrik atau kafir.

وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ
Janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. (QS. Al-Baqarah: 221)

Karena itu, perlu diwaspadai model lelaki yang demen dengan klenik, tenaga dalam, amalan-amalan pesugihan, pemikat orang, suka berteman dengan paranormal, bercita-cita mendapat karomah layaknya wali, atau merawat jimat. Umumnya mereka sangat sulit disembuhkan. Sekali percaya dengan dukun gurunya, biasanya terikat untuk terus jadi budak si dukun.
Beberapa istri sempat mengadukan keadaan suaminya ke konsultasisyariah.com. Karena sejak berteman dengan paranormal, kebiasaannya menjadi aneh, dan suka menjadikan istri sebagai objek percobaan.
Termasuk juga mereka yang memiliki pemahaman menyimpang, seperti pengikut Syiah, penganut wihdatul wujud, atau penganut tarekat sesat lainnya. Tidak ada yang bisa dipertahankan dari aqidah mereka.

2. Tidak pernah Shalat

Shalat merupakan ibadah paling penting dalam islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan shalat sebagai batas antara mukmin dan kafir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ
Sesungguhnya pembatas antara seseorang dengan kesyirikan atau kekufuran adalah meninggalkan shalat. (HR. Ahmad 15183, Muslim 82, dan yang lainnya).

Kemudian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menjadikan shalat sebagai perjanjian besar umat islam. Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْعَهْدَ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُم الصَّلَاةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat. Karena itu, siapa yang meninggalkannya maka dia kafir. (HR. Ahmad 22937, Nasai 463, Turmudzi 2621, dan dishahihkan al-Albani).

Karena alasan ini, para sahabat menghukumi orang yang meninggalkan shalat, sebagimana orang kafir. Seorang tabi’in, Abdullah bin Syaqiq mengatakan,
كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرَوْنَ شَيْئًا مِنَ الأَعْمَالِ تَرْكُهُ كُفْرٌ غَيْرَ الصَّلَاةِ

Dulu para sahabat, tidaklah mereka menganggap ada satu ibadah yang apabila ditinggalkan bisa menyebabkan kafir, selainshalat. (HR. Turmudzi 2622, dan dishahihkan al-Albani)
Orang tidak shalat, sejatinya sumber petaka di rumah tangga. Karena itu, hindari kriteria calon suami yang tidak shalat.

3. Tidak menjaga pergaulan dengan lawan jenis

Allah ta’ala melarang orang baik-baik untuk menikah dengan lelaki pezina atau wanita pezina, hingga mereka bertaubat dari zinanya.

الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
”Laki-laki pezina tidak boleh menikah melainkan dengan perempuan pezina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan pezina tidak boleh dikawini melainkan oleh laki-laki pezina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin.” (QS. An-Nur: 3)

Diantara hikmah larangan menikahi mereka adalah agar istri tidak terkena imbas buruk dari kebiasaan suami yang pernah berzina namun belum taubat. Karena penyakit mudah suka terhadap lawan jenis, bisa saja kambuh. Terlebih jika dia pernah berhubungan di luar nikah. Sehingga perbuatannnya ini memicunya untuk selingkuh.

4. Berpenghasilan haram

Hidup serba kecukupan adalah dambaan setiap wanita. Dengan segala fasilitas yang lengkap, memudahkan dirinya untuk melakukan berbagai aktivitasnya. Namun itu semua hanya standar dunia. Standar yang hanya kembali pada kebahagiaan lahiriyah, yang tentu saja itu bukan segala-galanya. Konsekuensi menikah dengan lelaki berpenghasilan haram, berarti siap untuk makan harta haram hasil kerja suami. Rela untuk berbahagia dengan yang haram.

Dari Ka’ab bin Ujrah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلَّا كَانَتْ النَّارُ أَوْلَى بِهِ
“Tidak ada daging yang tumbuh dari as-suht, kecuali neraka lebih layak baginya.” (HR. Turmudzi 614 dan dishahihkan al-Albani).

Ibnu Rusyd mengatakan,
ولم يختلف المذهب – المالكية – أن البكر إذا زوجها الاب من شارب الخمر، وبالجملة من فاسق، أن لها أن تمنع نفسها من النكاح، وينظر الحاكم في ذلك، فيفرق بينهما، وكذلك إذا زوجها ممن ماله حرام، أو ممن هو كثير الحلف بالطلاق
Ulama madzhab Malikiyah tidak berselisih pendapat bahwa seorang gadis yang dinikahkan ayahnya denagn lelaki peminum khamr atau lelaki fasik secara umum, dia berhak untuk menolak lamaran nikah, sementara hakim menimbang masalah dan memisahkan keduanya. Demikian pula jika dia dinikahkan dengan orang yang hartanya haram atau lelaki yang suka mengancam talak (Bidayatul Mujtahid, Hal. 404).

Berfikir 1000 kali untuk memiliki calon suami pegawai bank, berpenghasilan riba di luar bank, atau bekerja membantu proyek yang haram, pegawai perusahaan barang haram, dst. Halal haram penghasilan orang tua, menentukan keberlangsungan hidup anaknya.

5. Perokok berat

Selain merugikan kesehatan, merokok juga dapat membuat sebagian besar wanita ill feel. Ada beberapa alasan, mengapa mereka tidak suka perokok,
  • Pertama, aroma tubuh seorang perokok tidak sedap apalagi perokok berat. Bagi orang yang tidak merokok, ngobrol bersama perokok adalah sebuah siksaan batin. Dia dipaksa sabar untuk menahan nafas bau mulutnya yang sangat tidak sedap.
  • Kedua, kebutuhan beli rokok, jelas mengurangi kantong tabungan sang suami. Jika kebutuhan rokok 10 ribu/bungkus/hari, dalam satu bulan suami menghabiskan 300rb hanya untuk menambah sesak paru-parunya.
  • Ketiga, ancaman bahaya bagi perokok pasif. Beberapa kasus anak kecil yang meninggal karena dosa ayahnya, ahli hisab rokok. Sebenarnya dia sudah berupaya menghindari anaknya ketika merokok. Tapi endapan nikotin di baju sang ayah, tidak bisa dihindarkan dan tercium si anak.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah ingatkan, agar kita selalu berusaha menghindari hal yang membahayakan,

لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ
“Tidak boleh melakukan perbuatan yang membuat mudharat bagi orang lain baik permulaan ataupun balasan.” (HR. Ibnu Majah. Hadis ini di shahihkan oleh Albani).
Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits
(Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)

Thursday, September 18, 2014

Suami Pilihan




Layaknya bahtera berlayar mengarungi lautan, kadang terguncang ombak besar dan terpaan angin kencang. Saat itulah, sangat diperlukan keberadaan nahkoda yang handal. Nahkoda yang tenang dalam menghadapi masalah, cerdas dalam mengambil keputusan, tegas dalam menentukan kebijaksanaan, dan handal dalam menjalankan kepemimpinan. Agar bahtera dapat sampai dengan selamat sampai tujuan.

Begitu pula menjalani kehidupan rumah tangga, tentu tidak selalu harum betabur bunga indah penuh warna-warni. Kadang muncul riak-riak atau bahkan ombak yang menghadang keharmonisannya. Saat itulah diperlukan sosok suami yang tangguh dalam kepemimpinan. Figur yang menghantarkan pada keselamatan dunia dan akhirat.

Hal ini tentunya dimulai dengan usaha mencari calon suami yang shalih sebagai pemimpin keluarga. Menjadi tugas para wali dari pihak wanita untuk memilihkan teman hidup yang mempunyai kualitas agama yang baik. Sehingga hal ini akan mendukung kualitas keshalihan istri dan anak-anaknya.

Apalagi yang diharapkan seorang wanita kecuali kebahagiaan tatkala pendamping hidup yang mengiringi hari-harinya adalah lelaki shalih. Bukan hanya satu kebahagiaan yang direngkuh melainkan dua kebahagiaan. Tiada berakhir nikmat bahagia itu saat meninggalkan dunia, namun akan tetap ada ketika berpindah ke negeri akhirat. Karunia yang demikian besar tentunya. Tidak ada karunia yang melebihi mendapatkan kebahagiaan di dua negeri.

Terbersitlah tanya, hal apakah yang ada pada diri suami yang shalih sehingga bisa menyumbang besarnya kebahagiaan istri di dunia dan akhirat?

Di antara hal tersebut yaitu karena baiknya pengamalan terhadap firman Allah:
“Dan bergaullah kalian (para suami) dengan mereka (para istri) dengan cara yang makruf. kemudian bila kalian tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”
[Q.S. An Nisa:19].

Ia adalah suami shalih yang bergaul dalam curahan kasih sayang, penuh perhatian dan mengalah pada perkara yang bukan maksiat. Namun, ia tetap tegas pada kesalahan istri dengan tanpa mengesampingkan hikmah dan kelemahlembutan.

Demikian pula tidak lepas dari bagusnya peneladanan terhadap manusia terbaik dan termulia, Rasulullah `,. Sebagaimana yang dituntut kepada setiap muslim untuk menjadikan beliau sebagai suri teladan. Sehingga ia selalu mengambil contoh dari muamalah Rasulullah ` terhadap keluarganya, salah satunya dalam hadits beliau bahwa,
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya.”
[H.R. At Tirmidzi dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan At Tirmidzi].

Mengacu kepada ayat dan hadits tersebutlah suami yang shalih bermuamalah dengan istri dan keluarganya.
Sehingga tidaklah ia akan merendahkan atau menyakiti istrinya terlebih menzalimi, melainkan ia berusaha untuk berkata dan berperilaku berhiaskan akhlak yang baik.
Ia berikan yang menjadi hak-hak istri dengan penuh penunaian, tanpa mengungkit-ungkit kebaikan yang telah dicurahkan.
Ia bersabar atas perangai yang tidak disukai dari pasangannya selama tidak dalam pelanggaran syariat.
Ia memaafkan kekurangan istri dalam menunaikan hak-hak suami.
Ia luruskan kebengkokan istri dengan cara yang halus dan bijaksana.

Begitulah kesan eloknya pergaulan yang tercermin dari seorang suami yang shalih. Suami yang bergaul dengan penuh pengertian akan keadaan dan sifat seorang wanita. Suami yang memuliakan kedudukan dan hak istri. Sehingga, tentulah akan mengukir kebahagiaan di hati seorang istri dalam hidup bersanding bersamanya di alam dunia ini. Kebahagiaan di negeri abadi pun dapat diraih, manakala suami yang shalih menyadari perannya sebagai pemimpin dalam keluarganya.

Pemimpin yang kelak dimintai pertanggungjawaban. Sebagaimana sabda Rasulullah `,
“Laki-laki (suami) adalah pemimpin bagi keluarganya. Dan kelak ia akan ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang mereka.”
[H.R. Al Bukhari dan Muslim].

Suami yang melaksanakan tugasnya dalam menjaga diri dan keluarganya dari siksa neraka yang pedih.

Ia berusaha mengamalkan firman Allah dalam salah satu ayat-Nya yang mulia:
“Wahai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu.”
[Q.S. At Tahrim:6].

Usaha tersebut antara lain dengan menaruh perhatian terhadap pendidikan agama melalui pengajaran ilmu dan penyampaian nasihat. Suami yang menghasung dan membantu mereka dalam melakukan amal ketaatan. Tak luput pula mencegah mereka dari berbuat kemungkaran, tidak membiarkan terjadinya kemaksiatan dalam keluarganya. Hal ini pula, sebagai salah satu wujud dari kecemburuan dan penjagaannya terhadap kehormatan istri serta mahligai rumah tangganya.

Demikianlah gambaran indah suami yang shalih, yang mencintai istri tidak hanya semata-mata cinta tabiat tapi juga cinta yang terpuji yaitu cinta karena Allah, cintanya tumbuh dari dasar ketakwaan kepada Allah, sehingga cintanya membawa manfaat baik di dunia maupun akhirat. Allahu a’lam. [farhan].

sumber: http://tashfiyah.net/suami-pilihan/

Friday, April 5, 2013

3 Mitos Tentang Cinta Pada Pandangan Pertama



 



Apakah cinta pada pandangan pertama itu benar-benar ada?

Ini adalah topik yang paling banyak ditanyakan orang sepanjang sepuluh tahun karir saya sebagai Relationship Coach di HitmanSystem.com. Beragamnya nasihat dan kisah cinta tentang di luar sana membuat orang-orang punya pemikiran yang salah tentang cinta pada pandangan pertama. Akibatnya jadi banyak hati yang trauma dan hubungan yang terluka, bahkan cinta pun jadi sesuatu yang dianggap berbahaya, negatif, dan menyakitkan.

Ayo luangkan waktu sepuluh menit saja untuk mengedukasi diri Anda. Baca, renungkan, komentari, dan sebarkan pada teman-teman Anda.

MITOS 1: cinta itu urusan hati atau jiwa.
Benar bahwa cinta adalah gejolak emosi yang timbul dalam bentuk perasaan di hati atau di jiwa. Tapi salah jika Anda berpikir bahwa rasa cinta itu sekonyong-konyong timbul begitu saja dalam hati. Rasa cinta tumbuh dari proses yang terjadi dalam otak, biologi, dan fisik Anda. Saat tertarik pada seseorang, tubuh Anda dibanjiri biokimia tubuh seperti testosterone, estrogen, dopamine, dan norepinephrine yang bercampur aduk sehingga Anda merasakan gejolak emosi tertentu. Perasaan-perasaan demikian yang kemudian Anda terjemahkan sebagai ‘ada rasa’, ‘ada geregetan’, ‘ada penasaran’, ‘ada deg-degan’, 'ada hati', dsb. Artinya, cinta turun dari mata, berputar-putar di otak dan seluruh sistem tubuh, lalu barulah terasa di hati.

Cinta pada pandangan pertama merupakan efek psikologis yang muncul karena kombinasi biokimia dalam tubuh Anda. Para peneliti medis sudah menemukan bahwa obat penenang/antidepresan (yang berfungsi meningkatkan zat serotonin agar Anda merasa rileks, hepi, ceria) bisa membuat seseorang jadi agak merasa sulit jatuh cinta ataupun tumpul dalam merasakan kehangatan cinta. Demikian juga sebaliknya, sejumlah mineral tertentu, seperti coklat, buah, dan makanan yang berprotein tinggi bisa semakin memudahkan atau memeriahkan rasa cinta. Jadi jika Anda merasakan cinta pada pandangan pertama, itu pasti karena tubuh fisik Anda (sengaja atau tidak disengaja) mengalami gejolak biokimia.. makanya orang-orang sering bilang, “Gue ngerasa kalo lagi sama dia seperti ada chemistry-nya!”

MITOS 2: ada cinta pada jatuh cinta.
Saya sudah bongkar di atas bahwa cinta sebenarnya reaksi fisik di dalam tubuh, nah berikut ini saya juga ingin membongkar bahwa jatuh cinta pada pandangan pertama pun sesungguhnya tidak melibatkan cinta sama sekali. Cinta yang saya maksud di sini adalah rasa kesatuan dan kelekatan yang mengikat sehingga dua orang bisa bertahan melalui suka-duka bersama. Saat PDKT dan terjadi cinta pandangan pertama, tidak ada cinta ataupun kualitas rasa yang sedalam seserius itu. Yang ada hanyalah ketertarikan hasrat atau gairah untuk mencari, mendekati, dan memiliki sesuatu yang terasa nikmat. Itu dorongan dan harapan yang normal alamiah, setiap manusia memang tercipta demikian. Setiap hubungan cinta sewajarnyalah dimulai dari rasa yang seperti itu.

Dalam PDKT dan romansa, hal-hal apa saja yang terasa nikmat dan membangkitkan hasrat? Penampilan yang indah atau seksi. Perilaku yang unik dan aneh. Kegiatan yang bersifat permainan atau tantangan. Dan yang paling penting adalah adanya kontak fisik. Jika ada seorang lawan jenis (secara sengaja atau tidak sengaja) melibatkan Anda berbagai hal tersebut, tubuh cenderung otomatis dibanjiri biokimia yang membuat Anda merasa ‘jatuh cinta’. Tapi jelas itu bukan (jatuh) cinta dalam arti yang sebenarnya, itu hanya hasrat atau gairah karena terpancing kenikmatan atau keseruan tertentu. Makanya jangan norak dan terlalu serius bawa-bawa cinta kalau baru kenal seseorang.

MITOS 3: cinta itu butuh kepastian dan kenyamanan.
Mitos ini membuat banyak orang jadi sibuk menawarkan kenyamanan, kebaikan, kepastian saat PDKT. Padahal justru sebaliknya, cinta pada pandangan pertama alias ketertarikan hasrat dan gairah itu muncul karena ada campuran kenyamanan dan ketidaknyamanan. Kalau Anda membuat doi 100% nyaman pada Anda, maka dia hanya merasa aman nyaman pada Anda: dia tahu bahwa Anda akan selalu baik padanya, bahwa dia tidak akan pernah kehilangan kepedulian dan bantuan Anda, bahwa Anda akan selalu bersamanya sekalipun dia tidak mempedulikan ataupun membalas kebaikan Anda. Jika Anda memberi kenyamanan, dia bukannya jadi tertarik pada Anda.. dia malah jadi datar atau biasa saja pada Anda. Karena saat PDKT, kenyamanan itu membunuh bibit-bibit cinta.

Coba ingat kisah orang ataupun pengalaman Anda sendiri tentang cinta pada pandangan pertama. Seringkali bertolak belakang dengan idealisme bahwa percintaan timbul dari persahabatan. Misalnya, Anda baru kenal dia lewat social media alias masih bahaya dan asing, tapi entah kenapa obrolan kalian bisa sangat nyambung. Atau misal Anda biasanya benci orang yang narsis, tapi Anda terkejut ternyata di balik itu ada kelembutan yang tidak banyak orang tahu. Atau misalnya semua orang bilang dia player dan brengsek, tapi Anda jadi tertarik karena tanpa sengaja melihatnya bekerja keras demi orangtuanya yang sakit keras. Campuran kenyamanan dan ketidaknyaman, itu adalah tanah yang subur untuk gejolak biokimia (baca: cinta) pada pandangan pertama. Makanya banyak film mengisahkan pasangan yang jatuh cinta tanpa sengaja, romantisme yang tak terduga, karena ada permainan, unsur kecelakaan atau bahaya, serta peristiwa seru mendebarkan di luar dugaan lainnya.

Jadi kesimpulannya adalah jatuh cinta pada pandangan pertama itu sebenarnya tidak ada. Seperti saya tulis dalam buku Dapatkan Cintanya Dibawah 7 Detik, yang ada hanyalah jatuh doyan atau jatuh nafsu pada pandangan pertama, alias Lust At First Sight. Ketertarikan hasrat atau gairah itulah yang kemudian jika dibina dalam hubungan akan bertumbuh jadi cinta yang serius, kuat, dan mengikat untuk waktu lama. Cinta itu timbulnya belakangan, so jangan sok norak lagak serius-serius pada saat pendekatan ya.. karena bukan saja itu mematikan cinta, tapi itu juga penipuan!

Selamat menikmati lebih banyak 'cinta' pada pandangan pertama!

Salam revolusi cinta,
@lexdepraxis
LOVE AND RELATIONSHIP COACH

Monday, April 1, 2013

Apa kabar calon imamku??


 

ღ♥ღ♫•*¨Pesanku kepada dia Pasangan Hatiku,*¤.¸¸♫ღ♥ღ

Laki-Laki pilihan ALLOH untukku...
Insan yang akan berjodoh denganku..

Siapa dan dimana engkau aku tidak pernah tahu..
Apakah kamu seorang Lelaki yang Shalih atau Laki-Laki yang sedang mengejar ketinggalan dan memperbaiki kesalahn di masa lalu sepertiku,
ataukah seorang lelaki yang masih terlena dengan keindahan dunia??

Jika kau lelaki yang shalih, ku harap engkau mau membimbingku,
dan meluruskan arah jika ku salah langkah.
Aku akan berusaha menjadi makmum yang baik.
Aku sedang belajar bagaimana menjadi makmum yang baik untukmu..
Aku sedang belajar bagaimana menjadi,Istri dan Ibu yang baik untuk anak-anak kita kelak..
Aku sedang belajar bagaimana menjadi menantu dan Ipar yang baik untuk mertua dan saudara/i mu kelak..


Namun jika kau adalah Lelaki yang sedang bangkit dari kesalahan.
Sudahkah hari-harimu kau isi dengan perbaikan diri?
Sudahkah hatimu kau jaga dari godaan cinta yang silih berganti datang menghampiri???
Sudahkah khilafmu kau perbaiki??
Sudahkah kelalaianmu di masa lampau engkau sesali??
Ku harap engkau adalah sosok Lelaki yang mau memulai memperbaiki diri ,
menebus kesalahan di masa lampau dengan penyesalan dan cucuran air mata taubat.

Jangan khawatir Calon Imamku.. Aku pun bukan seorang yang suci dari dosa,bukan akhwat yang tinggi Ilmu agamanya..
Aku hanyalah akhwat biasa,yang sedang menebus kesalahan di masa lampau dengan perbaikan dan cucuran air mata penyesalan.


Jika kau mampu menjaga hati ,maafkan aku yang sempat mencoba mencari sosokmu dari mereka yang telah menjadi mantanku.
Ku harap engkau mau memaafkan khilafku..
Aku menyesal dengan segala khilafku dulu,dan aku telah berjanji menjaga kesucian cinta ini hanya ku persembahkan untukmu nanti.
Maafkan aku calon imamku, meskipun ragaku tak termiliki,namun hati dan cintaku pernah menjadi milik mereka..
Atau jika ternyata engkau sama sepertiku yang pernah melabuhkan hatimu kepada wanita sebelum aku, aku sangat memaklumi dan mengerti khilafmu,karena akupun juga begitu...


Namun jika kau adalah lelaki yang masih terlena dengan kenikmatan dunia,
ku harap engkau segera bangkit dan tenggelam dalam linangan air mata,atas dosa yang pernah kita banggakan.
Tiada manusia yang luput dari salah dan khilaf bukan???
Dan sebaik-baik dari kita adalah yang mau bertaubat ,mau memperbaiki diri,mau menyesali kesalahan yang kita perbuat dan berjanji untuk tidak mengulanginya,, ALLOH Al-Ghofur.. ALLOH Maha Pengampun.


Ku Isi hariku kini dengan perbaikan diri..
Aku akan belajar semua kewajibanku padamu, agar kehadiranku di dalam hidupmu bisa membawa warna kebahagiaan baru..
Ku tak resahkan kedatanganmu karena akupun belum siap menerima kehadiranmu..
Ku jaga hati dan jiwa ini hanya untuk engkau yang nantinya Allah halalkan dengan pernikahan suci.
Do'akan agar aku istiqomah di penantian ini..
Ku nanti engkau disini.. Dengan cinta ALLOH yang setia menemani,
aku kan setia menantimu.. hingga saatnya tiba kau datang menjemputku..
Ku sampaikan semua rinduku kepada ALLOH yang Maha Tahu..
Karena hanya Dia yang tahu dimana keberadaanmu..Dan hanya Dia yang mampu menyampaikan segala rinduku padamu..

Karena aku Inginkan ALLOH yang bertahta..
Ku jaga hatiku dari cinta sebelum akad nikah tiba..
Ku ingin menerimamu, bukan semata-mata karena cintaku padamu, tapi ku ingin menerimamu untuk meraih Cinta dan Keridhaan-Nya, Aamiin.
"Pilihan ALLOH tak selalu indah inginmu,namun itulah Pilihannya..

Pilihannya pasti yang terbaik untuk kita, mungkin kebaikan itu tidak terletak pada orang yang kita pilih, tetapi jalan yang kita pilih, atau mungkin kebaikan itu terletak pada kesabaran dan keikhlasan kita menerima segala ketentuan-Nya...

Sumber:
Http://nowilkirin.blogspot.com/2013/04/pesanku-kepada-dia-pasangan-hatiku.html

Wednesday, September 5, 2012

Teruntuk Saudariku yang Tak Kunjung Menikah

 

Wahai saudariku yang dimuliakan. Engkaulah permata di dasar lautan yang tak terjamah dan tidak akan pernah berkurang nilainya.

Teruntuk saudariku yang tak kunjung menikah. Yang senantiasa ditemani rasa gundah dan gelisah. Hati yang tersampul rasa sedih hingga putus asa mengalir deras dalam jiwanya. Semua ini hanya karena belum mendapatkan rizki sebuah pernikahan.

Lembutkan hatimu wahai saudariku. Sungguh pernikahan itu bukan suatu kewajiban yang akan merobohkan agamamu apabila engkau tidak melaksanakannya. Melainkan ia sunnatullah bagi makhlukNya. Ia tuliskan kepada yang Ia kehendaki, Ia berikan pula kepada orang yang Ia kehendaki dan tidak ada yang mampu merubah ketentuanNya. Berapa banyak seorang ulama dalam sejarah Islam dengan segala keilmuannya yang telah memberikan banyak manfaat dari pemikiran dan kitab-kitabnya namun tidak diberikan rizki sebuah pernikahan. Tapi justru dengan ini nama mereka menjadi mulia dengan mewariskan sebuah harta pemikiran yang sangat berharga, lebih berharga dari emas dan batu mulia.

Saudariku yang dimuliakan. Kenapa engkau selalu merasa kecewa atau kesal dengan orang lain? Kenapa selalu bersedih dan putus asa bila bersama mereka hanya karena belum juga diberikan rizki sebuah pernikahan? Ini hanya akan membuatmu merasa berat dari ketentuan Allah swt. Wahai saudariku yang dimuliakan. Engkau tidak tahu, bahwa sebenarnya kondisimu yang masih juga melajang adalah sebuah kasih sayang dari Tuhanmu. Maka bersyukurlah atas segalanya dan janganlah engkau bersedih dan merasa kecewa. Karena sesungguhnya itu bukan perasaan yang sempurna bagimu. Perasaan seperti itu hanya akan mengurangi keimanan dan kemuliaanmu bahkan bisa melepaskan dari aqidahmu.
Wahai saudariku, kemarilah! Akan aku beritahu bagaimana agar lajangmu menjadi sebuah rahmat dan kasih sayang Tuhanmu.

Bila memang engkau seorang wanita yang ahli agama, sungguh itu adalah sebuah nikmat Allah swt yang telah ia berikan kepadamu. Berapa banyak gadis yang dahulu sama sepertimu, shalihah dan taat beragama. Namun ketika ia menikah, ia terlena bersama suaminya dan menjauh dari agamanya kemudian hancurlah dunia dan akhiratnya. Ini benar-benar terjadi dan nyata. Gadis yang terbina dalam keluarga yang taat lantas setelah menikah dan hidup bersama suaminya didapati tetangganya selalu mengeluhkan kondisinya dan suaminya karena seringnya terganggu suara bising nyanyian dari rumahnya. “Ini nasihat khusus bagi seorang perempuan yang hendak menikah untuk bertanya tentang seorang laki-laki sebelum menikah dengannya”.

Sekarang wahai saudariku, bukankah Allah swt begitu lembut terhadapmu. Engkau seperti halnya gadis yang meminta dikaruniakan seorang suami yang shalih. Maka bersyukurlah kepada Allah swt yang telah memberikan keutamaan terhadapmu. Terhadap kondisimu saat ini yang mengandung sejuta hikmah yang engkau tidak ketahui. Semoga dengannya mampu menghapus dosa-dosamu.

Tidak dipungkiri. Ada sesuatu yang sangat penting kenapa seorang gadis mendambakan sebuah pernikahan. Yakni melahirkan seorang anak dan merasakan diri sebagai seorang ibu. Sekarang mari kita coba renungkan wahai saudariku. Coba lihat di sekitarmu dan perhatikan seseorang yang telah dikaruniai sebuah pernikahan namun tak kunjung juga mendapatkan keturunan. Bayangkan dan renungkan bagaimana kondisi dan perasaannya. Sungguh demi Allah swt. Wahai saudariku. Ia berada dalam rasa rindu yang sangat pilu. Karena ia diharamkan dari sesuatu yang sangat penting dalam kehidupannya. Sesuatu yang selayaknya didapatkan oleh semua kaum perempuan. Rasa sedih sudah pasti memenuhi ruang di jiwanya. Semoga Allah swt merahmati dan melapangkan mereka yang tak kunjung diberikan keturunan dan segera dikaruniai keturunan yang shalih dan shalihah. Amin

Wahai saudariku, bukankah kondisimu lebih baik dari kondisi mereka yang tak kunjung memiliki keturunan? Sungguh sebetulnya engkau tidak merasakan rasa sedih yang sangat luar biasa seperti yang dirasakan mereka. Mereka bukan hanya tidak bisa merasakan diri sebagai seorang ibu tapi juga tidak bisa merasakan diri sebagai seorang istri yang memberikan kepada suaminya sifat seorang ayah.
Engkau masih memiliki anak-anak dari saudaramu dan kerabat-kerabatmu. Maka berikanlah perhatianmu kepada mereka. Ajarkan kepada mereka sebuah akhlaq yang baik dan sebuah ketaatan terhadap Allah swt. Di sana ada kesempatan bagimu bagaimana menjadi seorang ibu dan bagaimana menjadi seorang pentarbiyah generasi yang baik.

Saudariku yang dimuliakan. Jika memang engkau merasa usiamu telah terlampau senja. Maka jangan jadikan usiamu terbakar sia-sia termakan waktu. Bagaikan debu yang berhamburan, bagaikan ranting kayu kering yang terbakar. Jadikan ia meski terbakar bagaikan lilin yang menyinari jalan, memancarkan cahaya bagi orang lain. Dan berharaplah hanya karena mencari ridha Allah swt semata. Dan jika engkau mendambakan mawaddah dan rohmah dalam sebuah pernikahan. Maka bukan sebuah rahasia lagi jika ada banyak wanita yang menderita dan terasing dalam kehidupannya bersama pasangannya sebab gagal dan tidak mengindahkan syariat-syariat Allah swt. Akhirnya pernikahan bagi mereka hanya sebuah bencana dalam hidupnya. Maka bersyukurlah wahai saudariku karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi padamu setelah melangsungkan pernikahan kelak.

Saudariku. Jangan jadikan seluruh pikiranmu hanya terpaku dalam sebuah pernikahan. Itu hanya akan membuat usiamu terasa cepat berlalu dan terasa sepi. Palingkan pikiranmu untuk hal lain yang baik bagimu dan bertawakal lah kepada yang menciptamu jadikan yang terpenting dalam hidupmu menggapai ridha Allah swt dan memahami agamanya. Jika tidak, sia-sialah apa yang akan berlalu. Mohonlah kepada Allah swt dan hanya berharap kepadaNya maka engkau akan merasakan ketenangan dalam jiwamu karena engkau telah benar-benar bertawakal kepadaNya

Saudariku. Tak usah engkau pedulikan pandangan orang lain terhadapmu. Lajang bukan hanya engkau yang mengalami bahkan para lelaki dan wanita melajang lalu menikah di usianya yang terlampau senja. Sungguh ada banyak hikmah di sana. Ada kesiapan yang matang dan benar-benar mengetahui nilai sebuah pernikahan. Menjadikan motivasi dan kekuatan dalam hidup untuk menjalani seluruh kewajiban dalam rangka mengharap Allah swt semata. Maha suci Allah swt yang telah memberikan rizki kepada seluruh makhlukNya. Ada yang dikaruniai sebuah pernikahan di usia yang senja dan mereka hidup bahagia. Panjangnya sebuah usia pernikahan bukanlah sebuah takaran hidup bahagia melainkan adanya sebuah kebahagiaan yang sejati di dalamnya.

Saudariku. Jadikan kata “lajang” sebagai simbol kemuliaanmu. Jangan jadikan kata “lajang” sebuah pisau beracun yang menusuk hatimu dengan tanganmu sendiri.
Dan jika orang lain telah menemukan dan merasakan keagungan pribadimu serta Keberhasilanmu. Kelak semua orang akan segan dan malu untuk hanya menyandangkan kata “lajang” untukmu. Dan kalaupun itu terjadi, tidak akan mampu menggoyahkan rasa percaya dirimu terhadap pribadimu dan terhadap Tuhanmu yang menciptakanmu dan membentuk penglihatan dan pendengaranmu. Inilah sebuah kenikmatan yang diberikan kepadamu dan apa yang telah diberikan kepadamu sesungguhnya baik untukmu.

Wahai saudariku yang dimuliakan. Berapapun usiamu kini. Tiga puluh, empat puluh, atau lebih. Tahukah engkau ibaratkan apa dirimu? Engkau ibarat mutiara yang teramat berharga yang berada jauh di dasar lautan. Tak ada seorang pun yang melihatnya. Ia tetap terjaga di dalam kerangnya. Kalaupun belum juga ada yang meraihnya, aku katakan padamu; hanya karena belum datang seorang pemburu atau penyelam lautan yang tepat dan mengetahui bagaimana cara meraih mutiara yang teramat berharga itu. Lalu, apakah mutiara yang belum juga seorang pun mampu meraihnya, apakah ia karena tidak bernilai?? Tidak. Sungguh tidak demikian.

Wahai saudariku. Berbahagialah dan tunjukkan dirimu terhadap orang lain. Angkat kepalamu tinggi-tinggi bukan karena manusia melainkan karena Tuhan manusia. Dan penuhilah hatimu dengan rasa kemuliaan dan ridha dengan ketentuan Allah swt. Jadikan hari ini awal dari hakikat kehidupanmu. Hadapkan wajahmu hanya kepada Allah swt. Berdoalah kepadanya agar ia memeliharamu untuk senantiasa mengingatNya, bersyukur dan melaksanakan sebaik-baiknya ibadah kepadaNya. Agar Ia senantiasa memudahkan segala urusanmu meneguhkan urusan agamamu dan menjadikanmu cahaya bagi orang-orang di sekitarmu. Perbanyaklah berdoa kepada Allah swt siang dan malam.

Saudariku yang dimuliakan. Jangan karenanya engkau bersedih. Ingatlah bahwa dirimu mutiara yang sangat berharga pada tempat yang terjaga.
Semoga Allah swt memberikan taufiq kepada seluruh generasi muda Islam untuk kebaikan dunia dan akhiratnya.

Sumber: 


Monday, July 2, 2012

Calon Pendamping Surga

 

“Bila dirimu sekarang sedang menunggu seseorang untuk menjalani kehidupan menuju ridha-Nya, bersabarlah dengan keistiqamahan. Demi Allah dia tidak datang karena kecantikan, ketampanan, kepintaran ataupun kekayaanmu. Akan tetapi Allahlah yang akan menggerakkan hatinya. Janganlah tergesa-gesa untuk mengekspresikan cinta kepada dia sebelum Allah mengizinkan. Belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik untukmu. Siapakah yang lebih mengetahui selain Allah? Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hati rapat-rapat. Allah akan menjawab dengan lebih indah, pada saat yang tepat.”

Begitulah kira-kira sebuah sms dari seorang teman, yang ia kirimkan beberapa tahun silam. Ketika awal-awal menerima sms itu, hampir setiap hari lebih dari lima kali aku membacanya. Aku anggap itu adalah obat yang akan menjadi penawar bagi kegelisahan hatiku, penyakit yang membuat konsentrasi belajarku berkurang dan yang membuat malam-malamku terasa panjang. Ya apalagi kalau bukan “cinta”. Siapa sih di dunia ini yang tidak pernah jatuh cinta. Cinta adalah sebuah siksaan yang mengasyikkan. Aura sebuah chemistry selalu datang menyinggahi hati kita tanpa bisa kita menafikkannya. Ia datang dengan sayup-sayup, secara diam-diam dan akhirnya menyusup jauh ke dalam lubuk hati kita. Cinta dapat meninggikan derajat manusia melebihi derajat para malaikat. Namun tak jarang cinta justru menjerumuskan manusia, hingga ia jatuh dalam derajat yang lebih rendah dari pada binatang.

Ibnu Qoyyim al-Jauziah mengajarkan kepada kita tentang kaidah cinta yang sebenarnya. “Sebab adalah nyawa bagi cinta, sebab sembarangan hanya akan menumbuhkan cinta yang sembarangan. Cinta yang abadi memerlukan sebab yang abadi pula. Adalah dusta jika kau berkata cintamu abadi, padahal sebab cintamu hanyalah kecantikan fana dan kekayaan yang sementara.”

Maka jika saat ini kita sedang memendam rasa, atau menyukai seseorang yang kita kagumi, lantaran hanya memandang fisik luarnya, bersiap-siaplah untuk menuai kekecewaan. Karena demi Allah, semua itu tak kan abadi. Hanyalah kecantikan hati yang akan kekal sampai ke negeri akhirat. Calon pendamping surga tak akan pernah merisaukan atau hanya menilai berdasarkan fisik semata. Seorang pendamping surga yang utama adalah yang apabila dipandang olah pasangannya, ia akan menjadi penyejuk mata, kata-katanya senantiasa menjadi penyejuk hati, penuh dengan keikhlasan. Kecantikan atau ketampanan sejati bukan terletak pada fisik, tapi ia terletak pada seberapa besar kecintaan seseorang pada Rabb-nya. Percayalah kawan, cantik atau tampan lahiriah hanya sebentar, jikalau kelak sudah menikah suami/istri lebih menyukai senyuman yang tulus. Tiada yang lebih berharga selain kebeningan hati serta keikhlasan dalam menjalani peran masing-masing.

Cinta yang sehat bukanlah cinta yang melahirkan nestapa jiwa, apalagi nestapa dunia akhirat. Cinta yang sehat mendidikkan kecerdasan kematangan emosi, ketenangan hati, dan kedewasaan berfikir. Ia mengajarkan kesabaran menahan syahwat atau membingkainya dengan ikatan suci yang diridhai-Nya. Mencari pendamping hidup terbaik adalah senantiasa berupaya merubah diri kita terlebih dahulu menjadi pribadi yang terbaik. Karena jodoh adalah cerminan siapa sebenarnya diri kita. Sebelum kita menuntut calon pasangan kita, marilah kita tuntut diri kita terlebih dahulu. Karena itulah sumber ketenangan.

Para pecinta sejati bukanlah ia yang senantiasa mengumbar-umbar cintanya. Tapi para pecinta sejati adalah orang yang bersedia komitmen menjaga cinta yang telah benar-benar halal untuknya. Sehingga cinta itupun kekal sampai ke surga. Mereka senantiasa menginginkan rasa cintanya tetap menjadi cinta perawan. Cinta yang hanya mereka berikan saat ijab qobul telah tertunaikan. Itulah cinta yang diridhai oleh Allah Swt. Di kala mereka ingin membangun sebuah rumah tangga, mereka tak ingin hanya membangun rumah tangga di dunia, namun mereka sangat rindukan cinta mereka dapat bersatu kembali kelak di akhirat. Calon pendamping surga adalah dambaan setiap orang. Ia berkenan menjadi pakaian untuk pasangannya, saling menutupi kekurangan dengan kelebihan yang dimiliki masing-masing, saling mengingatkan dan bahu membahu dalam menapaki jalan kebenaran.

Wahai sahabat, Allah sedang menatap kita, Dialah yang menciptakan kita, menyaksikan apapun yang kita lakukan. Hidup hanya sekali dan hanya sebentar, mau ke mana lagi sebenarnya kita ini? Seharusnya hari-hari yang kita jalani adalah hari-hari yang senantiasa bersungguh-sungguh kepada Allah. Hari-hari yang penuh cinta, hari-hari yang penuh kerinduan kepada Allah. Bila saat ini kita sedang berbuat sesuatu yang membuat Allah murka, maka tanpa kita sadari calon pendamping surga kita pun juga berbuat hal yang sama. Namun jika saat ini kita sedang berjuang, bersungguh-sungguh menjaga rasa cinta ini agar tidak sampai jatuh kepada orang yang belum halal untuk kita, percayalah ia di sana juga berbuat hal yang serupa. Perempuan yang baik hanyalah untuk laki-laki yang baik begitu pula sebaliknya. Mungkin kita bisa bersembunyi dari manusia, namun kita tak kan pernah bisa bersembunyi dari Allah.

Maka ketika rasa itu datang menyusup ke dalam lubuk hati, biarkanlah ia tumbuh dengan dzikrullah yang senantiasa menghiasi bibir. Saat rindu kian membelenggu, biarkanlah ia membuat kita resah, kita nikmati rasa itu dengan menumpahkannya dalam larut tangis saat sepertiga malam terakhir memenuhi panggilan cinta Ilahi. Saat kita merasa tak kuat lagi memendam rasa itu, bahkan mungkin rasa itu telah menorehkan luka di hati, yakinlah kasih-Nya melebihi kasih seluruh manusia di alam ini. Saat rasa sayang senantiasa terbayang dalam diri, yakinlah bila kita mencurahkannya sedikit saja pada Allah, pasti Dia tak akan mengecewakan kita sedikit pun, bahkan akan menurunkan ketenangan dalam hati kita. Saat kita yakin bahwa cinta sejati itu ada, maka ia hanyalah cinta untuk Rabb-nya. Kalau kita bersungguh-sungguh memendam rasa itu, hingga ia benar-benar menjelma menjadi cinta yang halal, Insya Allah, Allah pun tidak akan mengecewakan kita. Ia akan memberi pendamping surga terbaik untuk kita. Itulah hadiah bagi orang yang senantiasa menjaga kesucian cinta dan mengutamakan kecintaan pada Allah dari pada manusia.

Ada banyak hal yang belum kita tahu. Ada banyak keterampilan yang kita belum bisa. Ada banyak wawasan yang terlewatkan. Ada ribuan buku yang terbit tiap hari. Ada milyaran manusia yang belum kita kenal. Ada jutaan tempat yang belum kita kunjungi. Ada banyak kata yang belum sempat terucap dan tersampaikan. Ada banyak buah pikiran yang belum tersalurkan. Ada banyak ide dan rancang karya yang belum kita wujudkan. Demi Allah ada banyak ilmu yang belum kita amalkan. Tak ada waktu hanya untuk sekadar bermain-main dengan cinta yang semu. Marilah kita senantiasa menyibukkan diri kita dengan berbagai aktivitas surgawi. Kita sambut kedatangan belahan jiwa kita dengan persiapan yang benar-benar telah matang. Karena dalam mengarungi bahtera rumah tangga yang bertujuan hingga ke surga, memerlukan bekal ilmu dan keterampilan yang tiada tara.

Bayangkan sejenak, ketika kita sedang bermaksiat dan melanggar larangan-larangan Allah, maka bisa jadi saat itu pula jodoh kita sedang melakukan hal yang sama di sudut dunia lain. Semua orang pasti mendambakan pasangan yang terpelihara kesucian dan kehormatannya. Termasuk mereka yang sedang tenggelam dalam lumpur cumbu rayu ikatan cinta yang haram.

Al-Qur’an adalah surat cinta dari Allah untuk kita. Seharusnya kita begitu rindu kepada Allah, dan al-Qur’an menjadi sarana untuk menumpahkan segenap kerinduan kita. Mengantarkan kita menjadi orang yang tidak punya tujuan dalam hidup ini, selain ingin berjumpa dengan Allah. Kita cari semua jalan yang akan mengantarkan kita menjadi orang yang bisa kembali pulang kepada-Nya dengan selamat. Kita teguhkan di hati terdalam kita, bahwa hidup di dunia ini hanya mampir sebentar. Keluarga, belajar, bekerja adalah ladang perjumpaan kita dengan Allah. Jadikanlah hari-hari kita menjadi hari-hari yang penuh cahaya, cahaya hidayah serta cahaya ilmu. Semoga perjuangan kita dalam menjaga kesucian cinta juga berbuah pahala dari Ilahi. Dan bila kita tidak mendapatkan pendamping yang terbaik di dunia ini, moga Allah berkenan menghadiahkan untuk kita pendamping surga yang sesungguhnya, kelak di akhirat.

Allah menjanjikan lelaki yang baik untuk perempuan yang baik, perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik. Yakinilah akan janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan pernah memungkiri janji. Marilah kita perbaiki setiap inci dari kehidupan kita, agar kita termasuk orang yang memperoleh pendamping surga terbaik. Allah tahu tentang diri kita lebih daripada diri kita sendiri. Maka Allah telah menetapkan untuk kita lebih baik dari pada apa yang kita kehendaki. Belum tentu seseorang yang sekarang ini kita kagumi, cinta kita kepadanya telah menggebu, bahkan tanpa kita sadari kita sering “memaksa” Allah untuk menjodohkan dirinya dengan kita, juga baik menurut pandangan Allah. Bisa jadi esok hari ia berubah menjadi orang yang teramat kita benci, karena sedikit aibnya dibukakan oleh Allah. Percayakan saja jodoh kita di tangan Allah, insya Allah itu akan membuat hati kita jauh lebih tenang.

Wahai pendamping surga, aku yakin di belahan bumi sana engkau sedang berjuang meningkatkan keilmuanmu, memperluas wawasanmu dan menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas surgawi yang membuat Allah semakin mencintaimu. Semoga Allah senantiasa menolongmu dalam setiap kesulitan, dan memberkahi setiap usahamu. Allah adalah cinta sejatimu yang tak kan pernah tergantikan dengan yang lain. Semoga Allah selalu menjagamu. Wahai pendamping surgaku, yang akan menjadi imam dalam keluargaku, ayah untuk anak-anakku, aku pun di sini sedang mengupayakan hal yang sama. Melakukan hal yang terbaik sebagai persiapan untuk menyambutmu. Kadang aku lelah dan merasa jenuh dengan penantian ini. Tapi aku sadar, dalam penantian panjang ini adalah kesempatan yang diberikan Allah agar kita benar-benar mempersiapkan diri dengan limpahan ilmu dan kekuatan iman ketika mengarungi bahtera rumah tangga nanti. Sehingga kita dapat membawa cinta itu hingga ia kekal sampai surga. Bersabarlah sayang, karena Allah senantiasa bersama orang-orang yang sabar.

Sumber:



Tuesday, May 1, 2012

Apa Kabar, Jodohku?

Apa kabar jodohku?
Apakah kau juga sedang terjaga malam ini?
Apakah kau juga sedang memanjatkan doa kepada Ilahi di sepertiga malam ini?
Dan apakah mulut dan hatimu terus menerus berzikir disaat ini?
Begitu sangat aku merindukanmu, wahai jodohku....
Berharap kau segera datang menjemputku.
Tapi mungkin saat ini belum saatnya yang tepat untuk kita bertemu.
Walau aku sungguh mau, Walau aku sungguh ingin,
Namun takdir kehidupan mengharuskan kita untuk berjalan lebih lama dan masih banyak kewajiban yang harus kita emban dan kita lakukan.

Apa kabar jodohku?
Apakah kebaikan sedang melingkupi hatimu saat ini?
Apakah kedamaian bersama Allah Sang Maha Pengasih telah mengisi hari-harimu hingga kini?
Bagaimana dengan Quranmu?.
Sudahkah kau berakrab dengannya hari ini?
Ceritakanlah kepadaku..
Aku berharap bisa mendengarnya. ..
 

Apa kabar jodohku?
Sehatkah kau saat ini?
Lalu episode apa yang sedang kau jalani sekarang?
Jujur, rasanya lelah aku menunggumu.
Sampai- sampai aku berharap,
Ketika mata ini terbuka, kau telah berada duduk disebelahku,
Kau tersenyum dan membangunkan aku.
Bersama kita bertafakur serta bersujud kepadanya.

Apa kabar jodohku?
Berat hati ini menantikanmu, gelisah pula hati ini memikirkanmu.
Jika saja sekarang kita telah halal dalam ikatan suci,
Aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang.
Maka doakanlah...
Agar aku sabar menunggu, agar kau pun juga bersabar menunggu. Tenanglah....
Aku disini masih bersabar menanti mu, maka kaupun seharusnya begitu.

Jodohku...
Bilakah kita akan bertemu?
Pasti kita akan bertemu.
Namun sekarang, bahagiakanlah dahulu orang tua dan orang- orang yang menyanyangimu.
Namun sekarang, penuhilah dahulu segala kewajibanmu.
Dan perbaikilah kekuranganmu.
Maha suci Allah yang pasti akan memberikan kita kebahagiaan
Disaat dan waktu yang tepat

Jodohku....
Aku yakin, bila laki- laki yang baik adalah untuk wanita yang baik dan wanita yang baik adalah untuk laki- laki yang baik.
Maka bisakah kau bantu aku dengan doamu, agar aku mampu membaikkan dan memperbaiki diriku?
Dan, sudahkah kau sendiri berdoa dan berusaha agar hidup dan dirimu terasa lebih baik?
Semoga kelak saat kita bertemu, aku dapat menjadi hadiah untukmu.
Seorang pendamping yang senantiasa menyenangkanmu.
Semoga di akhir penantian kita nanti,
Kebahagiaan dan kedewasaan batin dari sebuah pribadi, sudah kita miliki.


Jodohku...
Semoga kau tak selalu memenuhi hari dan hatimu hanya dengan aku.
Semoga tetaplah Allah yang menjadi raja di kalbumu.
Dan doakanlah agar akupun berlaku yang sama.
Agar pertemuan kita nanti benar-benar berada dalam ridhoNya.


Jodohku...
Jangan risau dengan lamanya waktu,
karena aku insyaAllah adalah sebuah kepastian untukmu.
Bukankah kau juga yakin bahwa Allah menciptakan makhluknya berpasang- pasangan?.
Maka jangan risau dengan lamanya menunggu.
Jangan pula kau belokkan arah hidupmu pada keputusasaan.
Yakinlah, semua hanya masalah waktu.
Waktu yang pasti akan ada ujungnya.
Dan karena Allah tidaklah sedang mendholimi hambanya.
Maha suci Allah yang pasti akan memberikan kita kebahagiaan
disaat dan waktu yang tepat.


(Syahidah/Voa-islam.com)
http://www.voa-islam.com/muslimah/article/2011/11/24/16805/apa-kabar-jodohku/

Jodohku, Maunya Ku Dirimu

 

Oleh : Dinar Zul Akbar

Belakangan di TV karna Anang sama Ashanty katanya mau nikah. Maka lagu ini terus-terusan di putar dan di putar. Kalimat diatas merupakan salah satu penggalan dari lagu mereka berdua. Dan itu ada di bagian reff-nya, kurang lebih begini bunyinya.

"Jodohku maunya ku dirimu sampai mati, kuingin bersamamu..."

Lha, koq jadi nyanyi. Sudah ya, kita tinggalkan nyani-menyanyi ini.

Ya, kita bicara jodoh sekarang. Siapa yang gak mau membicarakannya?. Dapat dipastikan setiap insan yang bernyawa pasti pernah, entah memikirkan, ataupun mengobrolkan “si Jodoh” dalam sepersekian detik dalam hidupnya. Mirip sama penggalan bait lagu kuno yang
mungkin orang jarang mendengarkannya.

Rasa cinta pasti ada pada makhluk yang bernyawa.

Balik ke judul diatas. Sekilas lagu Anang tadi terkesan atau mirip sama yang namanya do’a. Tema lagu mengisyaratkan keinginan bahwa hanya “dirimu” yang diharapkan akan menjadi “jodohku”. Bahkan hal tadi diminta sampai mati. Nah, ini yang akan kita coba bahas tentang do’a jodoh ini.
Bolehkah kita meminta “dia” kepada Allah SWT tuk menjadi jodoh kita??. Masih belum jelas?? Baik, diperinci lagi. Bolehkah kita menyebut nama “dia” lalu minta kepada

Allah SWT supaya dia menjadi jodoh kita kelak??

Oke. kita mulai. Eitts,, Jangan senyum-senyum dulu, dibaca aja dulu sampai kelar. Hakikatnya Allah SWT adalah penjawab dari segala hal yang ditanya. Dan Dia lah yang mengabulkan do’a dari tiap hambaNya. Udah jelas dalam firmanNya disurat Ghofir atau al mukmin surat ke 40 ayat 60 :
" Bekata Tuhanmu “mintalah kepadaku, maka akan Aku kabulkan”

Jelas bahwa Allah yang menyuruh kita meminta kepadaNya. Tidak pada selainNya. Dan sudah digaransi pula bahwa Ia akan mengabulkannya. Jadi, jika kita meminta jodoh kepadaNya maka itu suatu hal yang wajar bahkan wajib.

Ini merupakan hal yang bersifat umum. Jadi kita cetak tebal secara bersama-sama bahwameminta jodoh kepada Allah adalah wajar bahkan wajib. Lalu apa??

Lalu muncullah hal yang kedua.
Mengenai nama tadi?? Secara umum tadi boleh boleh saja. Tapi apakah hal itu baik??. Masih belum tentu??Nah, makin penasaran?? Lanjut dah kita bahas.

Hakikatnya lagi-lagi. Sifat manusia adalah tergesa gesa. Kita cek lagi di surat Al Isro surat ke 17 ayat 11 :

 وَكَانَ الإنْسَانُ عَجُولا
 
 (Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa)

Terkadang tanpa kita sadari juga. Kita sebagai manusia terlalu tergesa-gesa. Entah mungkin terkena syndrom Love At the First Sight. Sehingga membuat kita menjadi terlena bahkan “tertipu sesaat“. Dengan melihat sepintas “dia” dan kita yakin bahwa “dia” adalah manusia terbaik yang ada di kolong langit. Lantas tersebutlah “namanya” ditiap do’a yang terlantun entah dikeheningan malam atau ditengah kerumunan manusia.

Atau mungkin dengan interaksi yang intens. Antara kita dan “dia”. Lalu kita lihat dan amati perilakunya. Maka bergetarlah sang hati. Dan diam-diam ia berbisik kepada jiwa kita “yang kebetulan kesepian”. Dan berkata dengan penuh keyakinan bahwa “dia” lah jodoh kita. Dan sama dengan kondisi diatas. Tersebutlah namanya dalam sebuah do’a. Ya Allah jadikanlah ia jodohku.

Bahkan beberapa lebih ekstrim.

Ya Allah jika ia jodohku maka dekatkanlah
Ya Allah jika memang ia sudah dekat, maka percepatlah
Ya Allah jika dia bukan jodohku maka jodohkanlah
Ya Allah jika dia jodoh orang lain, maka putuskanlah. Dan jadikan ia jodohku
Ya Allah . . . . (berlinangan air mata)
Ya Allah masa gitu aja gak bisa, ya Allah?? (merengek – rengek)

Nah lho??!!

Yang jelas juga bahwa Allah SWt adalah yang maha Tahu. Dengan IlmuNya Dia maha Tahu apa yang terbaik buat kita. Lagi-lagi udah jelas di Al Baqoroh ayat 216

" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Jadi?? Ayamku?? eh bukan itu, maaf .
. .

Jadi?? Jadi lebih bijaknya kita serahkan pada Allah SWT saja semuanya. Boleh jadi “sosoknya” dalam pandangan dan sejauh mata memandang memang terlihat bagus dan sangaaaaaaat baik. Tapi lagi-lagi hanya Allah yang tahu itu semua. Dan memang dimana-mana kemasan itu terlihat lebih menarik. Tapi lagi-lagi Allah-lah yang lebih tahu.

Zaman sekarang tak ada yang bisa memastikan bahwa ia benar-benar baik. Secara zhohir memang baik. Tapi dibelakang itu semua?? Who nose?? eh who know’s?? Bisa saja “dia” tak sebaik yang kita kira. Atau mungkin yang kita idamkan-idamkan selama ini. Coba buka lagi surat an nahl ayat 125

" Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."
 
Lagi-lagi, hanya Allah-lah yang tahu siapa “dia” sebenarnya. Dan Allah juga lebih tahu siapa yang terbaik buat kita. Dan siapa yang terbaik buat “dia”. Apakah yang terbaik buat kita “dia”?? Ataukah temannya “dia”?? Ataukah adiknya “dia”?? Ataukah kakaknya “dia”?? Ataukah malah teman kita sekaligus juga temannya “dia”?? Ataukah ?? ah sudahlah terusin aja lagi sendiri.

Intinya teruslah berdoa meminta jodoh. Dan sebisa mungkin tanpa menyebut nama “dia” dalam doa. Karna tak baik memaksa Tuhan kita. Lagi pula, barangkali “dia” “dia” yang lain sedang menunggu, menjaga kehormatannya dan mendoakan seseorang yang mungkin adalah kita baik siang ataupun malam. Agar kita menjadi jodohnya nanti.

Jadikan “Dia” sebagai ism nakiroh (yang belum jelas), dan hindarkan untuk me-ma’rifahkan “dia” itu.

Lagi pula jika kita terobsesi dengan “dia” dan mendoakannya sepanjang malam. Yang timbul hanyalah kekecewaan atau mungkin kegalauan jika hal itu tak terlaksana. Mungkin “dia” jadi jodoh orang lain?? Mending kalo orang lain?? Bagaimana jika ia menjadi jodoh saudara kita??
Baik saudara kandung atau saudara seperjuangan??

Masya Allah..

Gimana?? Masih maksa juga, karna terlanjur cinta atau udah kepalang demen –kalo kata orang Betawi-. Baiklah-baiklah mungkin hal ini dapat menjadi jalan keluarnya.

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim dalam Shohihnya. Dari sahabat Anas bahwa Rasul SAW bersabda Jangan berharap salah seorang dari kalian kematian. Karna akan memberi mudhorot baginya jika itu terjadi. Maka hendaklah berkata Ya Allah hidupkanlah aku selama hidup itu dalam kebaikan. Dan wafatkanlah aku jika kematian itu baik  bagi ku..

Bahkan meminta kematian “diperbolehkan” jika memang itu baik baginya. Maka bagaimana dengan masalah jodoh??. Ada baiknya kita cermati hadits ini. Mungkin kita ubahlah sedikit  redaksinya. Terserah bagaimana kata itu dirangkai. Lagi-lagi yang perlu dicamkan hanyalah meminta yang terbaik buat kita. Tuk seterusnya lihatlah apa yang akan terjadi. Serta bersabarlah terhadap hasilnya.

Wa Allahu a’lam

Friday, April 20, 2012

Jomblo Keren ( Edisi Wanita )

 

Kesendirian adalah saat-saat berharga di mana kita benar-benar mengasah ibadah, kemampuan, kepribadian dan pencarian ilmu yang sebaik-baiknya. Sebagai bekal tatkala kita melepas masa kesendirian.

Kesendirian mengajarkan kepada kita, betapa sulitnya medan kehidupan tanpa adanya pendamping. Kita punya keluarga dan kawan-kawan, tapi tidak selalu keluarga dan kawan bisa menemani kegiatan atau keperluan kita.
Mendengar hal paling rahasia yang kita simpan. Tapi kesulitan, bukan menjadikan kita lemah dan mencari pegangan yang akan membantu kita guna menjalani kehidupan. Pegangan atau di sebut seseorang yang siap sedia untuk mengantar dan menolong kita namun belum ada ikrar yang menghalalkan hubungan tersebut. Itu hanya akan menjadikan kita makin bertambah lemah.

Kesendirian mengajarkan ketangguhan sebagai wanita, tatkala berbagai rasa menerpa. Kesedihan, kegelisahan, kerinduan, kebencian. Kita bingung menumpahkan segala rasa itu kepada siapa. Tapi jika kita berusaha untuk mendekati Allah secara perlahan, kita bisa mengandalkan Allah untuk itu. Serahkan segala keluh kesah, kelemahan dan rasa sayang kepada Allah. Allah menjadikan kita kuat. Mengandalkan Allah menjadikan kita bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Kita berpegang pada Yang Maha Kuat, yang semesta alam adalah ciptaanNya. Secara fisik, kita terlihat seorang diri. Berpanas-panasan berganti angkot kesana kemari karena berbagai agenda kegiatan.

Berseliweran di antara para pasangan yang telah menikah. Keinginan untuk di perhatikan dan selalu di sayang, adalah lumrah bagi seorang wanita. Anggap saja semua adalah warna kehidupan kita, warna ujian yang semoga bisa menguatkan iman kita.

Sejatinya kesendirian adalah mengasah diri untuk bermentalkan kemandirian. Wujud kita mungkin sebagai kepompong, yang terlihat buruk dan tidak enak karena harus berada dalam ruang sempit. Bukan tanpa alasan Allah menciptakan itu semua. Hanya ingin menjadikan kita layaknya seekor kupu-kupu yang indah dan mampu terbang di alam bebas. Jika kulit kepompong di robek sengaja, bukan malah menolongnya dari himpitan tapi sebenarnya ada kelemahan yang menunggunya tatkala ia berwujud kupu-kupu. Sama dengan kita sebagai wanita, jika kita merasa tidak tahan dengan kesendirian kemudian kita berusaha mengakhiri kesendirian dengan jalan yang buruk (baca : pacaran), sebenarnya akan melemahkan diri kita
sendiri. Kita akan terbiasa terlayani dengan baik, jika tidak di bantu kita akan merasa tidak di sayang. Perlahan hal tersebut bisa menjadi kebiasaan buruk.

Akan ada masanya ketika romantika kesendirian menjadi suatu hikmah yang sangat bermakna, suatu cerita yang akan kita rindukan tatkala pasangan telah hadir di samping kita.

Kesabaran kita, keteguhan kita tidak akan berakhir sia-sia. Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk hambaNya. InsyaAllah.

Allahua'lam

Penulis : Kiptiah
sumber: eramuslim.com