Wahai saudariku yang dimuliakan. Engkaulah permata di dasar lautan yang tak terjamah dan tidak akan pernah berkurang nilainya.
Teruntuk
saudariku yang tak kunjung menikah. Yang senantiasa ditemani rasa
gundah dan gelisah. Hati yang tersampul rasa sedih hingga putus asa
mengalir deras dalam jiwanya. Semua ini hanya karena belum mendapatkan
rizki sebuah pernikahan.
Lembutkan hatimu wahai saudariku. Sungguh
pernikahan itu bukan suatu kewajiban yang akan merobohkan agamamu
apabila engkau tidak melaksanakannya. Melainkan ia sunnatullah bagi
makhlukNya. Ia tuliskan kepada yang Ia kehendaki, Ia berikan pula kepada
orang yang Ia kehendaki dan tidak ada yang mampu merubah ketentuanNya.
Berapa banyak seorang ulama dalam sejarah Islam dengan segala
keilmuannya yang telah memberikan banyak manfaat dari pemikiran dan
kitab-kitabnya namun tidak diberikan rizki sebuah pernikahan. Tapi
justru dengan ini nama mereka menjadi mulia dengan mewariskan sebuah
harta pemikiran yang sangat berharga, lebih berharga dari emas dan batu
mulia.
Saudariku yang dimuliakan. Kenapa engkau selalu merasa
kecewa atau kesal dengan orang lain? Kenapa selalu bersedih dan putus
asa bila bersama mereka hanya karena belum juga diberikan rizki sebuah
pernikahan? Ini hanya akan membuatmu merasa berat dari ketentuan Allah
swt. Wahai saudariku yang dimuliakan. Engkau tidak tahu, bahwa
sebenarnya kondisimu yang masih juga melajang adalah sebuah kasih sayang
dari Tuhanmu. Maka bersyukurlah atas segalanya dan janganlah engkau
bersedih dan merasa kecewa. Karena sesungguhnya itu bukan perasaan yang
sempurna bagimu. Perasaan seperti itu hanya akan mengurangi keimanan dan
kemuliaanmu bahkan bisa melepaskan dari aqidahmu.
Wahai saudariku, kemarilah! Akan aku beritahu bagaimana agar lajangmu menjadi sebuah rahmat dan kasih sayang Tuhanmu.
Bila
memang engkau seorang wanita yang ahli agama, sungguh itu adalah sebuah
nikmat Allah swt yang telah ia berikan kepadamu. Berapa banyak gadis
yang dahulu sama sepertimu, shalihah dan taat beragama. Namun ketika ia
menikah, ia terlena bersama suaminya dan menjauh dari agamanya kemudian
hancurlah dunia dan akhiratnya. Ini benar-benar terjadi dan nyata. Gadis
yang terbina dalam keluarga yang taat lantas setelah menikah dan hidup
bersama suaminya didapati tetangganya selalu mengeluhkan kondisinya dan
suaminya karena seringnya terganggu suara bising nyanyian dari rumahnya.
“Ini nasihat khusus bagi seorang perempuan yang hendak menikah untuk
bertanya tentang seorang laki-laki sebelum menikah dengannya”.
Sekarang
wahai saudariku, bukankah Allah swt begitu lembut terhadapmu. Engkau
seperti halnya gadis yang meminta dikaruniakan seorang suami yang
shalih. Maka bersyukurlah kepada Allah swt yang telah memberikan
keutamaan terhadapmu. Terhadap kondisimu saat ini yang mengandung sejuta
hikmah yang engkau tidak ketahui. Semoga dengannya mampu menghapus
dosa-dosamu.
Tidak dipungkiri. Ada sesuatu yang sangat penting
kenapa seorang gadis mendambakan sebuah pernikahan. Yakni melahirkan
seorang anak dan merasakan diri sebagai seorang ibu. Sekarang mari kita
coba renungkan wahai saudariku. Coba lihat di sekitarmu dan perhatikan
seseorang yang telah dikaruniai sebuah pernikahan namun tak kunjung juga
mendapatkan keturunan. Bayangkan dan renungkan bagaimana kondisi dan
perasaannya. Sungguh demi Allah swt. Wahai saudariku. Ia berada dalam
rasa rindu yang sangat pilu. Karena ia diharamkan dari sesuatu yang
sangat penting dalam kehidupannya. Sesuatu yang selayaknya didapatkan
oleh semua kaum perempuan. Rasa sedih sudah pasti memenuhi ruang di
jiwanya. Semoga Allah swt merahmati dan melapangkan mereka yang tak
kunjung diberikan keturunan dan segera dikaruniai keturunan yang shalih
dan shalihah. Amin
Wahai saudariku, bukankah kondisimu lebih baik
dari kondisi mereka yang tak kunjung memiliki keturunan? Sungguh
sebetulnya engkau tidak merasakan rasa sedih yang sangat luar biasa
seperti yang dirasakan mereka. Mereka bukan hanya tidak bisa merasakan
diri sebagai seorang ibu tapi juga tidak bisa merasakan diri sebagai
seorang istri yang memberikan kepada suaminya sifat seorang ayah.
Engkau
masih memiliki anak-anak dari saudaramu dan kerabat-kerabatmu. Maka
berikanlah perhatianmu kepada mereka. Ajarkan kepada mereka sebuah
akhlaq yang baik dan sebuah ketaatan terhadap Allah swt. Di sana ada
kesempatan bagimu bagaimana menjadi seorang ibu dan bagaimana menjadi
seorang pentarbiyah generasi yang baik.
Saudariku yang dimuliakan.
Jika memang engkau merasa usiamu telah terlampau senja. Maka jangan
jadikan usiamu terbakar sia-sia termakan waktu. Bagaikan debu yang
berhamburan, bagaikan ranting kayu kering yang terbakar. Jadikan ia
meski terbakar bagaikan lilin yang menyinari jalan, memancarkan cahaya
bagi orang lain. Dan berharaplah hanya karena mencari ridha Allah swt
semata. Dan jika engkau mendambakan mawaddah dan rohmah dalam sebuah
pernikahan. Maka bukan sebuah rahasia lagi jika ada banyak wanita yang
menderita dan terasing dalam kehidupannya bersama pasangannya sebab
gagal dan tidak mengindahkan syariat-syariat Allah swt. Akhirnya
pernikahan bagi mereka hanya sebuah bencana dalam hidupnya. Maka
bersyukurlah wahai saudariku karena engkau tidak tahu apa yang akan
terjadi padamu setelah melangsungkan pernikahan kelak.
Saudariku.
Jangan jadikan seluruh pikiranmu hanya terpaku dalam sebuah pernikahan.
Itu hanya akan membuat usiamu terasa cepat berlalu dan terasa sepi.
Palingkan pikiranmu untuk hal lain yang baik bagimu dan bertawakal lah
kepada yang menciptamu jadikan yang terpenting dalam hidupmu menggapai
ridha Allah swt dan memahami agamanya. Jika tidak, sia-sialah apa yang
akan berlalu. Mohonlah kepada Allah swt dan hanya berharap kepadaNya
maka engkau akan merasakan ketenangan dalam jiwamu karena engkau telah
benar-benar bertawakal kepadaNya
Saudariku. Tak usah engkau
pedulikan pandangan orang lain terhadapmu. Lajang bukan hanya engkau
yang mengalami bahkan para lelaki dan wanita melajang lalu menikah di
usianya yang terlampau senja. Sungguh ada banyak hikmah di sana. Ada
kesiapan yang matang dan benar-benar mengetahui nilai sebuah pernikahan.
Menjadikan motivasi dan kekuatan dalam hidup untuk menjalani seluruh
kewajiban dalam rangka mengharap Allah swt semata. Maha suci Allah swt
yang telah memberikan rizki kepada seluruh makhlukNya. Ada yang
dikaruniai sebuah pernikahan di usia yang senja dan mereka hidup
bahagia. Panjangnya sebuah usia pernikahan bukanlah sebuah takaran hidup
bahagia melainkan adanya sebuah kebahagiaan yang sejati di dalamnya.
Saudariku.
Jadikan kata “lajang” sebagai simbol kemuliaanmu. Jangan jadikan kata
“lajang” sebuah pisau beracun yang menusuk hatimu dengan tanganmu
sendiri.
Dan jika orang lain telah menemukan dan merasakan
keagungan pribadimu serta Keberhasilanmu. Kelak semua orang akan segan
dan malu untuk hanya menyandangkan kata “lajang” untukmu. Dan kalaupun
itu terjadi, tidak akan mampu menggoyahkan rasa percaya dirimu terhadap
pribadimu dan terhadap Tuhanmu yang menciptakanmu dan membentuk
penglihatan dan pendengaranmu. Inilah sebuah kenikmatan yang diberikan
kepadamu dan apa yang telah diberikan kepadamu sesungguhnya baik
untukmu.
Wahai saudariku yang dimuliakan. Berapapun usiamu kini.
Tiga puluh, empat puluh, atau lebih. Tahukah engkau ibaratkan apa
dirimu? Engkau ibarat mutiara yang teramat berharga yang berada jauh di
dasar lautan. Tak ada seorang pun yang melihatnya. Ia tetap terjaga di
dalam kerangnya. Kalaupun belum juga ada yang meraihnya, aku katakan
padamu; hanya karena belum datang seorang pemburu atau penyelam lautan
yang tepat dan mengetahui bagaimana cara meraih mutiara yang teramat
berharga itu. Lalu, apakah mutiara yang belum juga seorang pun mampu
meraihnya, apakah ia karena tidak bernilai?? Tidak. Sungguh tidak
demikian.
Wahai saudariku. Berbahagialah dan tunjukkan dirimu
terhadap orang lain. Angkat kepalamu tinggi-tinggi bukan karena manusia
melainkan karena Tuhan manusia. Dan penuhilah hatimu dengan rasa
kemuliaan dan ridha dengan ketentuan Allah swt. Jadikan hari ini awal
dari hakikat kehidupanmu. Hadapkan wajahmu hanya kepada Allah swt.
Berdoalah kepadanya agar ia memeliharamu untuk senantiasa mengingatNya,
bersyukur dan melaksanakan sebaik-baiknya ibadah kepadaNya. Agar Ia
senantiasa memudahkan segala urusanmu meneguhkan urusan agamamu dan
menjadikanmu cahaya bagi orang-orang di sekitarmu. Perbanyaklah berdoa
kepada Allah swt siang dan malam.
Saudariku yang dimuliakan.
Jangan karenanya engkau bersedih. Ingatlah bahwa dirimu mutiara yang
sangat berharga pada tempat yang terjaga.
Semoga Allah swt memberikan taufiq kepada seluruh generasi muda Islam untuk kebaikan dunia dan akhiratnya.
No comments:
Post a Comment