Oleh: Kesha Meisatu
Sahabat sekalian, suatu waktu saya pernah menghadiri suatu acara
training motivasi di kampus saat masa kuliah dahulu. Pada waktu itu ada
statement trainernya yang masih saya ingat sampai sekarang. Ia berkata:
“rata-rata orang sukses di seluruh dunia itu, mempunyai hubungan yang
baik dengan kedua orang tuanya khususnya dengan ibunya” jadi jika kita
ingin sukses maka sebelum itu yang harus diperhatikan ialah bagaimana
hubungan kita dengan orang tua saat ini? Apakah penuh kehangatan atau
penuh dengan kebencian? Yang saat ini hubungan dengan orang tuanya penuh
kehangatan bersyukurlah Anda orang yang beruntung. Untuk mereka yang
punya hubungan tidak baik dengan orang tuanya berdoalah agar dimudahkan
Allah untuk memperbaiki hubungan dengan mereka.
Sangat penting
sekali mempunyai hubungan yang baik dengan orang tua, khususnya ibu.
Kenapa? Karena ridha Allah ialah ridha orang tua, dan doa ibu itu
Subhanallah, tanpa hijab di hadapan Allah mudah menembus langit.
Sehingga doa seorang ibu yang dipanjatkan untuk anaknya sangat mudah
untuk Allah kabulkan. Mungkin sebagian dari kira ada yang tidak sadar
bahwa, kemungkinan kesuksesan-kesuksesan kita selama ini adalah buah
dari doa ibu kita kepada Allah tanpa kita ketahui. Dan seorang ibu itu
tanpa disuruh pasti akan selalu mendoakan anaknya di tiap nafasnya kala
bermunajat kepada Allah. Tapi seorang anak belum tentu selalu berdoa
untuk orang tuanya ketika Shalat.
Mungkin sebagian dari kita suka
mengeluh tentang sifat buruk orang tua kita, entah karena ibu nya
cerewet, suka ikut campur, suka nyuruh-nyuruh, tidak gaul dan lain
sebagainya. Jika kita seperti ini maka tragis. Kenapa tragis? Karena
kita terlalu focus dengan secuil kekurangan orang tua kita dan melupakan
segudang kebaikan yang telah diberikan kepada kita selama ini. Di pihak
lain ada Orang-orang seusia Anda di luar sana di pinggir jalanan, di
bawah kolong jembatan dan di tempat lainnya mereka juga suka mengeluh,
tapi yang mereka keluhkan ialah bukan karena sifat orang tua atau ibu
mereka, tapi mereka mengeluh karena mereka tidak punya lagi orang tua.
Bersyukurlah kita yang saat ini masih mempunyai orang tua. Jika ingin
tahu rasanya tidak punya ibu, coba tanyakan kepada teman-teman Anda yang
ibu nya telah tiada. Mungkin perasaan mereka sangat sedih dan
kekurangan motivasi dalam hidup. Coba bayangkan jika kita tidak punya
ibu lagi, maka ketika kita akan pergi ke luar rumah untuk sekolah atau
bekerja, maka tidak ada lagi tangan yang bias kita cium, jika kita tidak
punya ibu lagi maka mungkin tidak ada lagi makanan yang tersedia di
meja makan saat kita pulang, jika kita tidak punya ibu lagi ketika hari
lebaran rumah terasa sepi dan lebaran terasa tanpa makna, jika kita
tidak punya ibu lagi kita hanya bisa membayangkan wajah tulusnya di
pikiran kita dan melihat baju-bajunya di lemarinya.
Banyak di
antara kita suka mengeluh tentang sifat negative ibu kita, tapi kita
tidak pernah berfikir mungkin hampir setiap malam ibu kita di keheningan
sepertiga malam bangun untuk shalat tahajjud mendoakan kita sampai
bercucuran air mata agar kita sukses dunia dan akhirat. Mungkin di suatu
malam beliau pernah mendatangi kita saat tidur dan mengucap dengan
bisik “nak, maafkan ibu ya… ibu belum bisa menjadi ibu yang baik bagimu”
kita mungkin juga lupa di saat kondisi ekonomi rumah tangga kurang
baik, ibu kita rela tidak makan agar jatah makannya bisa dimakan
anaknya. Ketika kita masih kecil ibu kira rela tidur dan lantai dan
tanpa selimut, agar kita bisa tidur nyaman di kasur dengan selimut yang
hangat.
Setelah semua pengorbanan telah diberikan oleh ibu kita
selama ini, lalu coba renungkan apa yang kita perbuat selama ini kepada
ibu kita? Kapan terakhir kita membuat dosa kepadanya? Kapan terakhir
kita membentak-bentaknya? Pantaskah kita membentak ibu kita yang selama
Sembilan bulan mengandung dengan penuh penderitaan? Pantaskah kah kita
membentak ayah kita yang setiap hari pergi pagi pulang malam, lebur
setiap hari, ngutang sana-ngutang sini agar kita terpenuhi kebutuhannya.
Oleh karena itu maka berusahalah untuk berbakti kepada orang tuamu
khususnya kepada Ibumu. Karena masa depan mu ada di desah doa-doanya
setiap malam. Dan ingat “perilaku kita dengan orang tua kita saat ini
akan mencerminkan perilaku anak kita kepada diri kita nanti”.
No comments:
Post a Comment