BimbinganIslam.com
Ustadz Firanda Andirja, MA
Kitābul Jāmi' | Bulughul Māram
🔊 Hadits ke-10 | Adab-Adab Bersin
Ustadz Firanda Andirja, MA
Kitābul Jāmi' | Bulughul Māram
🔊 Hadits ke-10 | Adab-Adab Bersin
Dari Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ: اَلْحَمْدُ الله,
وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ يَرْحَمُكَ الله, فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ
الله, فَلْيَقُلْ يَهْدِيكُمُ الله, وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ ) أَخْرَجَهُ
اَلْبُخَارِيُّ
Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaknya dia
mengatakan "Alhamdulillāh". Dan saudaranya yang mendengarnya mengucapkan
"Yarhamukallāh". Jika saudaranya mengucapkan yarhamukallāh maka yang
bersin tadi menjawab lagi dengan mengatakan "Yahdikumullāh wa yushlihu
baa lakum" (semoga Allāh memberi petunjuk kepada kalian dan semoga Allāh
meluruskan/memperbaiki urusanmu.
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari)
➖➖➖➖➖➖➖
➖➖➖➖➖➖➖
بسم اللّه الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
Para ikhwan dan akhwat, kita masuk pada halaqoh yang ke-13..
Dari Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ: اَلْحَمْدُ الله,
وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ يَرْحَمُكَ الله, فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ
الله, فَلْيَقُلْ يَهْدِيكُمُ الله, وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ ) أَخْرَجَهُ
اَلْبُخَارِيُّ
Jika salah seorang dari kalian bersin maka hendaknya dia
mengatakan "Alhamdulillaah". Dan saudaranya yang mendengarnya
mengucapkan "Yarhamukallaah". Jika saudaranya mengucapkan yarhamukallaah
maka yang bersin tadi menjawab lagi dengan mengatakan "Yahdikumullaah
wa yushlihu baa lakum" (semoga Allah memberi petunjuk kepada kalian dan
semoga Allah meluruskan/memperbaiki urusanmu.
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari)
Hadits ini berkaitan tentang adab bersin dan adab orang yang mendengar bersin.
Pertama berkaitan dengan orang yang bersin. Orang yang bersin, dia telah mendapatkan nikmat dari Allāh Subhānahu wa
Ta'āla. Sehingga tatkala dia bersin keluar kotoran dari tubuhnya dan dia
merasa lebih ringan daripada dia bersin tersebut terpendam dalam
dirinya. Maka hendaknya dia mengucapkan "Alhamdulillaah".
Dan sebagian orang menyatakan bahwasanya bersin menunjukkan
sehatnya seseorang. Dia tidak berbicara tentang orang yang bersin
melulu, menunjukkan dia sakit, tidak. Tapi kita berbicara tentang yang
bersin terkadang yang dialami oleh seseorang, ini adalah nikmat yang
menunjukkan tubuhnya sehat sehingga keluar dari tubuhnya hawa tersebut
sehingga dia mengucapkan "Alhamdulillaah".
Dan ini peringatan bagi kita, kalau bersin, sekedar bersin
kita dianjurkan untuk mengucapkan "Alhamdulillaah", memuji Allah atas
nikmat tersebut. Bagaimana lagi dengan nikmat-nikmat yang lain? Oleh
karenanya hendaknya sering kita memuji Allah tatkala kita berdzikir
alhamdulillaah setelah shalat, benar-benar kita renungkan makna
alhamdulillaah. Bahwasanya terlalu banyak nikmat yang Allah berikan
kepada kita, yang terkadang kita lupa untuk bersyukur kepada Allāh
Subhānahu wa Ta'āla, lupa untuk memuji Allāh Subhānahu wa Ta'āla yang
memudahkan nikmat tersebut kepada kita.
Kemudian tatkala dia bersin, hendaknya dia memperhatikan
adab. Sebagaimana Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam tatkala dia
Rasūlullāh bersin, wadho'a yadahu fi fihi. Rasūlullāh kalau bersin
beliau meletakkan tangan beliau di mulutnya atau meletakkan bajunya
sehingga tidak tersebar kemana-mana. Kemudian beliau melemahkan suara
beliau tatkala bersin.
Oleh karena seseorang tatkala bersin jangan dia menggelegar
dengan sekeras-kerasnya, kemudian lehernya atau kepalanya dipalingkan
ke kanan dan ke kiri sehingga tersebarlah virus-virusnya, tidak.
Tapi dia berusaha mengecilkan suaranya dan berusaha menutup
mulutnya. Ini adab dalam bersin sehingga dia tidak mengganggu orang
lain. Karena ada orang yang tatkala bersin menggelegar, sengaja, ada
orang yang tidak sengaja, tidak mampu menahan suaranya. Ini mendapat
udzur. Tapi ada yang sengaja untuk melepaskan suaranya, ini tidak
diperbolehkan.
Kemudian adab orang yang mendengar tatkala mendengar
seorang bersin maka dia menjawab "Yarhamukallaah" (semoga Allah memberi
rahmat kepada engkau). Engkau telah mendapatkan nikmat maka semoga Allah
menambah rahmat kepada engkau.
Para ulama berbicara tentang bagaimana kalau ada orang yang
tidak mengucapkan alhamdulillaah. Kita tidak mengucapkan yarhamukallaah
kepada dia.
Dalam hadits disebutkan:
عَطَسَ رَجُلَانِ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَشَمَّتَ أَحَدَهُمَا وَلَمْ يُشَمِّتْ الْآخَرَ ، فَقِيلَ لَهُ
فَقَالَ :(هَذَا حَمِدَ الله ، وَهَذَا لَمْ يَحْمَدْ الله)
Ada 2 orang yang bersin disisi Nabi maka Nabi mengucapkan
"Yarhamukallaah" kepada satunya dan satunya Nabi tidak mengucapkan
yarhamukallaah. Maka orang yang tidak diucapkan yarhamukallaah protes,
ya Rasūlullāh:
سَمَّتْ هَذَا ، وَلَمْ تُشَمِّتْنِي
Engkau mengucap yarhamukallaah kepada si fulan adapun kepada aku tidak, maka Nabi mengatakan:
إِنَّ هَذَا حَمِدَ اللَّهَ, وَ لَمْ تَحْمَدِ اللّه
Si fulan tadi tatkala bersin mengucapkan alhamdulillaah, adapun engkau tidak mengucapkan alhamdulillaah.
Oleh karenanya, orang yang bersin tidak mengucapkan alhamdulillaah, maka kita tidak menjawab yarhamukallaah.
Diriwayatkan dari Ibnul Mubarok rahimahullāhu, tatkala ada
seseorang bersin di hadapan Ibnul Mubarok dan dia tidak mengucapkan
alhamdulillaah maka Ibnul Mubarok bertanya pada dia "Apa yang diucapkan
oleh orang yang bersin? ". Orang ini pun mengatakan "Alhamdulillaah",
maka Ibnu Mubarok kemudian mengucapkan "Yarhamukallaah". Seakan-akan
mengingatkan kepada orang tersebut, terkadang seseorang lupa mengucapkan
alhamdulillaah atau karena saking sibuknya lupa untuk mengucapkan
alhamdulillaah maka boleh kita mengingatkan dia agar kita mengucapkan
yarhamukallaah kepada dia.
Kemudian apa hukum mengucapkan yarhamukallaah?
Ada khilaf di antara para ulama.
🔹Ada yang mengatakan fardhu 'ain (setiap orang yang mendengar harus mengucapkan yarhamukallaah)
🔹Ada yang mengatakan fardhu kifayah (cukup sebagian orang yang mengucapkan yarhamukallaah)
🔹Ada yang mengatakan sunnah secara mutlak.
🔹Ada yang mengatakan fardhu 'ain (setiap orang yang mendengar harus mengucapkan yarhamukallaah)
🔹Ada yang mengatakan fardhu kifayah (cukup sebagian orang yang mengucapkan yarhamukallaah)
🔹Ada yang mengatakan sunnah secara mutlak.
Tapi kita berusaha menghidupkan sunnah ini, apa hukumnya sunnah, apakah
fardhu kifayah atau fardhu 'ain, kita berusaha mengucapkan
yarhamukallaah kepada saudara kita yang bersin.
Kemudian setelah kita mengucapkan "yarhamukallaah" maka
orang yang bersin tadi mengucapkan "yahdikumullaah wa yushlihu baa
lakum", balik mendo'akan orang yang telah mendo'akannya dengan berdo'a
semoga Allah memberi hidayah kepadamu dan semoga Allah meluruskan
urusanmu.
Sungguh indah adab yang diajarkan oleh Nabi shallallāhu
'alayhi wa sallam, saling mendo'akan di
antara sesama muslim,
menghilangkan rasa hasad, menghilangkan rasa dengki.
Bayangkan jika seorang saling mendo'akan di antara mereka,
dan ini mempererat tali ukhuwah di antara kaum muslimin. Sangat dituntut
untuk mempererat tali ukhuwah (tali persaudaraan) di antara kaum
muslimin. Dan sangat dituntut untuk menghilangkan segala sebab-sebab
yang bisa menumbuhkan perpecahan, perselisihan, buruk sangka dan yang
lain-lainnya.
Terakhir sebelum kita tutup majlis kita yaitu pembahasan tentang bagaimana orang yang sakit yang bersin berulang-ulang?
Maka yang wajib bagi kita adalah untuk mengucapkan
yarhamukallaah sekali saja. Ada yang mengatakan sampai 3 kali
disunnahkan, lebih dari itu tidak perlu.
Disebutkan dalam hadits Salamah ibnil Akwa radhiyallāhu
Ta'ālā 'anhu, bahwasanya dia mendengar Nabi shallallāhu 'alayhi wa
sallam dan ada seorang yang bersin di sisi Nabi shallallāhu 'alayhi wa
sallam, maka Nabi mengatakan "Yarhamukallaah". ثُمَّ عَطَشَ أُخْرَ
(kemudian orang ini bersin lagi), kemudian Rasūlullāh shallallāhu
'alayhi wa sallam mengatakan اَلرَّجُلُ مَزْكُوْمٌ si fulan ini sedang
sakit flu.
Oleh karenanya ini isyarat dari Nabi shallallāhu 'alayhi wa
sallam kalau ternyata orang ini bersinnya tidak wajar. Namun karena
sakit maka kita rubah do'a, do'anya bukan lagi "yarhamukallaah" tapi
kita mendo'akan "syafakallaah" (semoga Allah menyembuhkanmu) atau
do'a-do'a yang berkaitan dengan orang yang sakit.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
No comments:
Post a Comment