BimbinganIslam.com
Ustadz Firanda Andirja, MA
Kitabul Jāmi' | Bulughul Māram
🔊 Hadits 08 | Adab Adab Memberi Salam dalam Rombongan
Ustadz Firanda Andirja, MA
Kitabul Jāmi' | Bulughul Māram
🔊 Hadits 08 | Adab Adab Memberi Salam dalam Rombongan
وَعَنْ عَلِيٍّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ
صلى الله عليه و سلم : "يُجْزِئُ عَنِ الْجَمَاعَةِ إِذَا مَرُّوْا أَنْ
يُسَلِّمَ أَحَدُهُمْ، وَيُجْزِئُ عَنِ الْجَمَاعَةِ أَنْ يَرُدَّ
أَحَدُهُمْ." رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالْبَيْهَقِيُّ.
Dari ‘Ali Radiyallāhu anhu ia berkata: Rasūlullah
Shallallāhu Alayhi Wasallam bersabda: “Jika sekelompok orang lewat maka
cukup satu orang saja di antara mereka yang mengucapkan salam mewakili
semuanya dan juga cukup satu orang saja yang menjawab salam mewakili
sekelompok yang lain.” (HR Ahmad dan al-Baihaqi).
➖➖➖➖➖➖➖➖
بسم اللّه الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
Ikhwan dan akhwat, Assalāmu'alaykum warahmatullāhi wabarakātuh.
Kita masuk pada halaqoh yang ke-11 dari Baabul Adab.
Hadits dari 'Ali bin Abi Thalib radhiyallāhu Ta'ālā 'anhu, beliau berkata:
ٍقال رسول الله صلّى اللّه عليه وسلّم : "يُجْزِئُ عَنْ
اَلْجَمَاعَةِ إِذَا مَرُّوا أَنْ يُسَلِّمَ أَحَدُهُمْ, وَيُجْزِئُ عَنْ
اَلْجَمَاعَةِ أَنْ يَرُدَّ أَحَدُهُمْ ".
Cukuplah jika ada sekelompok orang atau sebuah jama'ah
jika melewati jama'ah yang lain, maka cukup salah seorang dari jama'ah
yang lewat tersebut satu orang memberi salam sudah cukup. Dan
sebaliknya, demikian juga jama'ah yang disalami maka cukup satu orang
bagi mereka untuk membalas salam tersebut."
(Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan AlBaihaqi)
Para ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allāh Subhānahu wa
Ta'āla, hadits ini sanadnya lemah karena dalam sanadnya ada seorang rawi
yang bernama Sa'id bin Khalid Al-Khuza'i AlMadani. Dan dia adalah
perawi yang dha'if.
Al-Imam AlBukhari menyatakan fīhi nazhar. Demikian juga Abu
Hatim dan Abu Zur'ah mengatakan dha'īful hadits (haditsnya lemah).
Kemudian juga Daruquthni mengatakan laysa bilqowiy (orangnya tidaklah
kuat).
Oleh karenanya, secara sanadnya hadits ini adalah lemah.
Akan tetapi Syaikh Albani rahimahullāhu Ta'āla menyebutkan syawahid yang
menguatkan hadits ini (yang dimaksud dengan syawahid adalah
hadits-hadits yang maknanya sama tetapi diriwayatkan dari
shahabat-shahabat yang lain). Dan syawahid tersebut seluruhnya sanadnya
juga lemah.
Oleh karenanya Syaikh Albani mengatakan:
لعل الحديث بهذه الطروق يتوقف فيسير حسنا
Kata beliau: Mungkin dengan banyaknya jalan-jalan yang lain
daripada hadits ini maka hadits ini naik derajatnya menjadi hadits yang
hasan.
Oleh karenanya hadits ini juga dihasankan oleh Syaikh Albassam dalam kitabnya Tauhidul Ahkam.
Intinya, hadits ini wallaahu a'lam, ada yang mendha'ifkan, ada yang menghasankan.
Hadits ini menjelaskan bahwasanya diantara adab yang
berkaitan dengan memberi salam, jika ada sekelompok jama'ah yang
melewati jama'ah yang lain maka cukup yang memberi salam satu karena
hukumnya adalah fardhu kifayah.
اذا قام به البعض سقط عن الباقين
Kalau seorang sudah melakukannya, maka yang lain tidak perlu lagi wajib untuk mengucapkan salam.
Demikian juga dalam hal menjawab salam, jika ada seorang
datang kemudian memberi salam kepada jama'ah: "Assalāmu'alaykum!". Maka
jama'ah tersebut tidak wajib seluruhnya untuk menjawab, tetapi satupun
sudah cukup. Akan tetapi kata para ulama mengatakan seandainya mereka menjawab seluruhnya maka ini lebih baik, lebih afdhal.
Demikian juga seandainya mereka jama'ah ini seluruhnya
memberi salam dengan suara ramai-ramai "Assalāmu'alaykum!". Maka ini
juga lebih afdhal. Karena hadits أَفْشُوا السَّلامَ, Rasūlullāh
shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan: Tebarkanlah salam.
Hadits ini umum, yang oleh karenanya siapa saja berhak
untuk memberikan salam. Oleh karena nya jika jama'ah ramai-ramai memberi
salam atau jama'ah ramai-ramai menjawab salam maka ini lebih afdhal,
akan tetapi tidak wajib. Yang wajib cukup 1 yang memberi salam dan wajib
1 menjawab.
Ini diantara adab salam yang diajarkan oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam hadits ini.
Kemudian ada adab yang lain yang mungkin kita perlu sampaikan juga.
Dalam Alqur'an Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا
Jika kalian diberi salam dengan suatu salam maka jawablah dengan salam yang lebih baik atau yang semisalnya (AnNisaa 86)
Ini penting ya ikhwan dan akhawat, kalau kita bertemu
dengan seorang saudara kita kemudian dia memberi salam:
"Assalāmu'alaykum warahmatullāh wabarakātuh ", maka hendaknya kita
menjawab dengan jawaban yang sempurna, kita mengatakan
"Wa'alaykumussalam warahmatullāhi wabarakātuh".
Kalau dia mengatakan "Assalāmu'alaykum " kita bisa jawab
"Assalāmu'alaykum" atau minimal kita tambah kita mengatakan
"Assalāmu'alaykum warahmatullāh".
Jadi kita berusaha menjawab salam sebagaimana yang dia sampaikan atau lebih baik daripada apa yang dia sampaikan.
Demikian juga dalam secara lafal, demikian juga dalam hal
misalnya saudara kita datang memberi salam kepada kita dengan wajah
tersenyum, dengan memandang kita maka kita berusaha memandangnya dan
kita juga berusaha senyum dengan dia karena sebagian orang mungkin
karena ada keangkuhan dalam dirinya jika ada yang memberi salam kepada
dia maka dia jawab dengan tanpa senyum. Atau dia menjawab tanpa melihat
orang yang memberi salam kepada dia. Ini adalah keangkuhan, yā ikhwan.
Allāh mengatakan:
فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا
Jawablah dengan lebih baik atau yang sama. Kalau dia senyum, kita senyum. Kalau dia senyumnya berseri,
kita berseri-seri. Harusnya demikian, ini adab yang diajarkan oleh
Islam.
Oleh karenanya, seorang berusaha menebarkan salam, menjalankan sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Dalam hadits Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyatakan:
لا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلا تُؤْمِنُوا
حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ
تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلامَ بَيْنَكُمْ
Kalian tidak akan masuk surga sampai beriman, dan kalian
tidak akan beriman kecuali sampai kalian saling mencintai. Maukah aku
tunjukkan kepada kalian tentang suatu amalan yang jika kalian lakukan
maka kalian akan saling mencintai? Maka tebarkanlah salam diantara
kalian.
Maka jangan malas kita untuk memberi salam. Ketemu saudara
kita, kita beri salam, kita kirim salam kepada saudara kita. Betapa
keindahan yang masuk ke dalam hati seseorang tatkala dikatakan si fulan
memberikan salam kepada engkau, kemudian kita mengatakan kirim salam
balik kepada dia.
Ini semua dalam meningkatkan ukhuwah, maka jangan angkuh untuk memberi salam dan jangan angkuh juga untuk menjawab salam.
Wabillāhit taufiq, assalāmu'alaykum warahmatullāh wabarakātuh.
No comments:
Post a Comment