BimbinganIslam.com
Ustadz Abdullāh Roy, MA
Silsilah Belajar Tauhid
🔊Halaqah 03 | Bahaya Kesyirikan
~~~~~~~~~~~~~~~
⬇ Download Audio dan Transkrip
http://goo.gl/iWEn9a
~~~~~~~~~~~~~~~
Ustadz Abdullāh Roy, MA
Silsilah Belajar Tauhid
🔊Halaqah 03 | Bahaya Kesyirikan
~~~~~~~~~~~~~~~
⬇ Download Audio dan Transkrip
http://goo.gl/iWEn9a
~~~~~~~~~~~~~~~
BAHAYA KESYIRIKAN
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين
Akhil karīm, tauhid adalah amalan yang paling Allāh cintai,
sebaliknya syirik yaitu menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta'āla di dalam
beribadah adalah amalan yang sangat Allāh murkai.
Allāh Subhānahu wa Ta'āla memang Maha Pengampun, akan
tetapi bila seseorang meninggal dunia dalam keadaan berbuat syirik besar
kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, maka Allāh Subhānahu wa Ta'āla tidak
akan mengampuni dosa syirik tersebut.
Orang tersebut akan kekal di neraka selama-lamanya dan
tidak ada harapan baginya untuk masuk ke surganya Allāh Subhānahu wa
Ta'āla. Sungguh ini adalah sebuah kerugian yang tidak ada kerugian lebih
besar daripada kerugian ini.
Allāh berfirman :
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﺎ ﻳَﻐْﻔِﺮُ ﺃَﻥْ ﻳُﺸْﺮَﻙَ ﺑِﻪِ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮُ ﻣَﺎ ﺩُﻭﻥَ ﺫَٰﻟِﻚَ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ ۚ
Sesungguhnya Allāh tidak akan mengampuni dosa syirik dan
masih mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendakinya". (An
Nisa 48)
Allāh juga berfirman:
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِالله فَقَدْ حَرَّمَ الله عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَار
Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allāh maka
Allāh mengharamkan baginya surga dan tempat kembalinya adalah neraka
dan tidak ada penolong bagi orang –orang yang zhalim". (QS Al Maidah
72)
Oleh karena itu, hati-hatilah saudaraku dengan dosa yang
satu ini, terkadang seseorang terjerumus ke dalam dosa ini sedangkan dia
tidak menyadarinya.
Bentengilah dirimu dengan perisai ilmu yaitu ilmu agama, belajarlah dan berdoalah kepada Allāh.
Berdoalah kepada Allāh dengan sejujur-jujurnya, semoga
Allāh Subhānahu wa Ta'āla melindungi kita dan juga keluarga kita dari
perbuatan syirik ini.
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
SYIRIK MEMBATALKAN AMALAN
Halaqoh yang keempat adalah tentang bahwasanya syirik membatalkan amalan. Pernahkan anda kehilangan file data berharga hasil kerja
keras anda selama berhari-hari, atau berbulan-bulan, atau bahkan
bertahun-tahun ? Bagaimanakah perasaan anda saat itu ? Sedih bukan ?
Tekadang seseorang berani untuk membayar jutaan rupiah asal file berharga tersebut kembali.
Saudaraku sekalian, syirik adalah dosa besar yang bisa membatalkan amalan seseorang.
Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِينَ (65)
بَلِ الله فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ (66)
بَلِ الله فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ (66)
"
Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu, wahai Muhammad dan
kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, bahwa apabila kamu berbuat syirik,
maka sungguh akan batal amalnmu, dan jadilah engkau termasuk orang-orang
yang merugi. Maka sembahlan Allāh saja, dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur." (Qs AzZumar 65-66).
Dalam ayat ini, seorang Nabi pun, apabila dia berbuat syirik, maka akan batal amalannya.
Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, jagalah amalan
anda yang sudah anda tabung bertahun-tahun, jangan biarkan amalan
tersebut hilang begitu saja, hanya karena kejahilan anda terhadap tauhid
dan juga syirik.
Terkadang sebuah perbuatan yang kita anggap biasa, bisa
menghancurkan amalan sebesar gunung, dan belum tentu ada waktu lagi
untuk bisa menabung kembali.
TAUBAT DARI KESYIRIKAN
Orang yang berbuat syirik, saudara sekalian dan dia
meninggal dunia tanpa bertaubat kepada Allāh, maka dosa syirik tersebut
tidak akan diampuni. Namun apabila dia bertaubat sebelum dia meninggal,
maka Allāh Subhānahu wa Ta'āla akan mengampuni dosanya, bagaimanapun
besarnya dosa tersebut.
Taubat nasuha adalah taubat yang terpenuhi didalamnya 3 syarat:
Menyesal
Meninggalkan perbuatan tersebut
Bertekat kuat untuk tidak mengulangi lagi
Menyesal
Meninggalkan perbuatan tersebut
Bertekat kuat untuk tidak mengulangi lagi
Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ
لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ الله إِنَّ الله يَغْفِرُ الذُّنُوبَ
جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang telah malampaui batas
terhadap diri sendiri (yaitu dengan berbuat dosa), janganlah kalian
berputus asa dari rahmat Allāh. Sesungguhnya Allāh mengampuni dosa
semuanya. Sesungguhnya Dia Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS AzZumar ayat 53)
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
إِنَّ الله يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ
Sesungguhnya Allāh menerima taubat seorang hamba selama ruh
belum sampai ke tenggorokan. (Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dan
juga Ibnu Majah dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albany rahimahullah).
Para sahabat nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam tidak
semuanya lahir dalam keadaan Islam, bahkan banyak diantara mereka yang
masuk Islam ketika sudah besar. Dan sebelumnya bergelimang dengan
kesyirikan. Supaya tidak terjerumus kembali ke dalam kesyirikan, maka
seseorang harus mempelajari tauhid dan memahaminya dengan baik,
mengetahui jenis-jenis kesyirikan, sehingga dia bisa menjauhi kesyirikan
tersebut.
No comments:
Post a Comment