Monday, August 8, 2011

Jilbab Hati

 

Saya lebih suka ketika orang berkata "saya tahu jilbab itu suatu keharusan tetapi saat ini saya belum bisa mengenakannya" drpd orang yg berkata "Yg penting hatinya dulu yg berjilbab ketimbang fisiknya berjilbab tapi hatinya kotor!!"

Ungkapan pertama menandakan orang yg tahu kelemahan dirinya dan berharap suatu saat akan berubah mjd lebih baik, sdgkan ungkapan yg kedua adlh suatu "PEMBENARAN" yg diadakan utk menutupi sebuah kelemahan dan sering kali org yg seperti ini pd akhirnya tdk pernah mengenakan jilbab sama sekali, krn dia merasa tdk ada yg salah dgn dirinya.

"Yg saya ketahui dari agama Islam adlh, kepribadian yg luhur itu jg ditentukan dari brain (otak) dan behavior (prilaku), artinya, saya tdk harus memakai jilbab, tapi saya tetap harus menunjukkan kepribadian luhur di dlm Islam tsbt, jadi yg saya jilbabi adla hati dan kepribadian saya,” papar Qory yg saat itu dijumpai Waspada Online dlm jumpa pers pemilihan Puteri Indonesia 2008 di hotel Nikko, Jakarta (30/9). 

"Alhamdullilah, saya tdk sangka, saya membuka jilbab saya, ternyata ini justru bisa membuat saya tetap berdiri di sini," tuturnya.

"Saya tidak memakai jilbab bukan berarti saya membenci jilbab. Pada aslinya saya memang tdk memakai jilbab, saya tak ingin ada kontroversi, saya hanya ingin dukungan masyarakat utk mengharumkan nama Indonesia hingga ke tingkat internasional," tegasnya.

AL-KISAH.. Ada seorang wanita yg dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya. Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan mjwb, "Insyaallah. Yg penting hati dulu yg berjilbab. " Sudah byk org yg menanyakannya maupun menasehatinya. Tapi jwbnnya tetap sama.

Hingga suatu malam...
Ia bermimpi sedang di sebuah taman yg sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran . Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yg sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas di pinngir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ia tidak sendiri. Ada bbrp wanita disitu yg terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yg sangat lembut.

"Assalamualaikum, saudariku."
"Waalaikumsalam.. Selamat datang, saudariku."
"Terima kasih. Apakah ini surga?"
Wanita itu tersenyum, "Tentu saja bukan, saudariku. ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga."
"Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika t4 menunggunya saja sudah seindah ini."
Wanita itu tersenyum lagi, "Amalan apa yg bisa membuatmu kemari, saudariku? "
"Aku selalu menjaga waktu sholat dan aku menambahnya dgn ibadah sunnah." "Alhamdulillah.."
Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yg sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat bbrp wanita yg berada di taman mulai memasukinya satu persatu. 
"Ayo, kita ikuti mereka" kata wanita itu sambil setengah berlari.
"Apa di balik pintu itu?" katanya sambil mengikuti wanita itu.
"Tentu saja surga, saudariku" larinya semakin cepat.
"Tunggu.. tunggu aku.." ia berlari namun tetap tertinggal.
Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, "Amalan apa yg telah kau lakukan hingga kau begitu ringan?"
"Sama denganmu, saudariku" jwb wanita itu sambil tersenyum.
Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya , ia berteriak pada wanita itu, "Amalan apalagi yg kau lakukan yg tidak kulakukan? "
Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata, "Apakah kau tak memperhatikan dirimu apa yg membedakan dgn diriku?"
Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.
"Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke surgaNya tanpa jilbab menutup auratmu?"
Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata, "Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini. Maka kau tak akan pernah mendapatkan surga ini utk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai di hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati."

Ia tertegun.. lalu terbangun. . beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan sholat malam. Menangis dan menyesali perkataannya dulu.. berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.

By : Mata Dunia

1 comment:

  1. waa...ngeri mat yah critanya.. tetep semangat berkerudung ^^

    ReplyDelete