Monday, May 30, 2011

C.I.N.T.A

 


<< Cinta >> , sebuah kata yg bisa jadi misterius.

Kehadirannya dapat mengubah kehidupan dan prilaku seseorang dalam sekejap mata, hanya dalam hitungan detik ...cinta membuat tangis dan tawa seolah tak ada bedanya. Yang lebih parah, si biang keladi yg namanya cinta ini pun bisa membuat hidup atau mati seseorang terlihat sama dan ga ada bedanya..cinta memang sengaja diciptakan oleh Tuhan kepada manusia sebagai anugerah terindah utk membuat hidup mereka lebih berwarna, tdk monoton dan dinamis....
Terkadang pula cinta bisa membuat seseorang gelap mata , mampu melakukan apapun meski hal itu tdk boleh ia lakukan.

Namun, bagaimana kalau << cinta >> datang dan pergi seenaknya? Bisakah kita menerimanya ? biasanya dlm keadaan apapun, kita cenderung siap ketika cinta datang ..walupun datang nya juga tak pernah kita sangka sebelumnya.Tapi giliran cinta tsb pergi , dgn pamit atau tdknya kebanyakan dari kita cenderung tdk pernah siap utk menerimanya ...yg tersisa malah rasa sakit , menangis ,  dan akhir nya timbul kebencian serta menutup diri. Hal ini tdk boleh dibiarkan berlarut2 krn yg rugi diri kita sendiri ,dan yg lebih gilanya ...ternyata utk mendapatkan cinta dari orang tercinta sama susahnya dgn melupakan cinta itu sendiri !

Ada beberapa hal yg perlu kita ketahui agar tdk terjebak dlm situasi seperti ini :
1.JANGAN MENYIMPAN DENDAM ..        
Karena satu dan lain hal, seringkali ketika kita putus dgn org yg kita cintai,muncul  amarah, sakit hati atau dendam terhadapnya. Fatalnya lagi situasi tsb membuat kita terjebak dan tdk lagi mampu membedakan setiap keadaan yg ada .Akibatnya secara tak sadar ,kenangan tentang nya membuat kita memukul rata semua lawan jenis dgn persepsi buruk yg pernah kita dpt darinya .Ingat..aura wajah tergantung  pada suasana hati maka dari itu cobalah membersihkan hati dari dendam, dgn begitu wajah yg kusam karena hati yg dendam akan berubah dan melahirkan kesegaran.

Percaya deh,dgn aura segar yg terpancar dari wajah akan byk lawan jenis yg tersedot oleh magnetnya, jadi ...lupakanlah dia yg telah lalu dan mulailah berpikir untuk memilih salah satu dari mereka yg sedang antri di belakang ....

2.TUTUP LEMBARAN USANG....
Kenangan indah dgn kekasih terdahulu pasti tetap ada dan memang sulit untuk dilupakan begitu saja,semua itu sangat wajar.Tetapi menjadi tdk wajar jika anda masih menyimpan hati dan diam2 menyimpan harapan untuk kembali kepelukannya, sebaiknya..tutuplah lembaran usang anda dgn sang mantan kekasih. Berikan hati anda sepenuhnya pada pasangan yg sekarang, dan rasakan bahwa dia juga punya sesuatu yg berbeda dan istimewa.

3.PERCAYA DIRI....
Walaupun hati sering terluka oleh cinta, jangan pernah biarkan kepercayaan terhadap diri sendiri menjadi hilang. Justru ! semakin banyak pengalaman pahit yg anda rasakan tentunya akan membuat anda semakin paham akan banyak hal, termasuk pemahaman pada setiap karakter yg berbeda. Tampillah percaya diri dihadapan karakter2 yg berbeda ini. Nah ! buat apalagi takut membina sebuah hubungan dgn orang lain? toh , kita sudah tahu siapa mereka ..hmm PD aja lagi !!

4.JADI DIRI SENDIRI...
Tapi ingat...bukan berarti anda jadi terlampau percaya diri, tampil percaya diri secara berlebihan memberi kesan seperti dipaksakan, maka tampilkan diri apa adanya. Tidak perlu meniru penampilan orang lain yg belum tentu cocok dgn pribadi anda ,dan harus diingat ...tiada satu pun makhluk didunia ini yg sempurna bener ga ??

5.JANGAN BERHENTI MENCARI...
Cinta memang sangatlah misterius, tak pernah diketahui kapan datang dan pergi.kalau anda sedang mencari pasangan yakinlah bahwa cinta terbaik akan datang  untuk kita sesuai dengan yg Tuhan pilihkan. Jadi...peluang utk mendapatkan kekasih yg tepat intinya satu, jangan pernah menyerah dan coba terus untuk men-dapatkan yg terbaik.

Selama mengerti bagaimana caranya mencintai seseorang, anda tdk perlu khawatir tdk akan mendapatkan cinta dari seseorang.

Uraian dan tips diatas hanyalah sebagian dari berbagai cara untuk lepas dari ikatan masa lalu yg sulit terlupakan , semuanya tergantung dari diri kita masing2. Seberapa jauh anda bisa menghargai perbedaan dan kekurangan dalam setiap diri manusia dengan mengedepankan cinta yg kita punya.

Percayalah ..cinta akan tetap ada walau anda telah bersumpah tidak akan mengenal lagi yang namanya  << Cinta >>.

===
Resource : from a mailing list
Author : unknown

Shalat Lail Menghapus Dosa

 

عن معاذ بن جبل رضي الله عنه قال : قلت يا رسول الله أخبرني عن عمل يدخلني الجنة و يباعدني عن النار ؟ قال - لقد جئت تسأل عن عظيم وإنه ليسير على من يسره الله تعالى عليه : تعبد الله لا تشرك به شيئاً وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت , ثم قال : ألا أدلك على أبواب الخير ؟ الصوم جُنة والصدقة تطفئ الخطيئة كما يطفئ الماء النار , وصلاة الرجل في جوف الليل ثم تلا - تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُون*فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونََ - ]السجدة16-17]... ثم قال ألا أخبرك برأس الأمر وعموده وذروة سنامه ؟ - قلت : بلى , يا رسول الله قال " رأسٍ الإسلام , وعموده الصلاة وذروة سنامه الجهاد " ثم قال : ألا أخبرك بملاك ذلك كله ؟ " فقلت ك بلى يا رسول الله , فأخذ بلساني وقال - كف عليك هذا - فقلت : يا نبي الله , و إنا لمؤاخذون بما نتكلم ؟ فقال- ثكلتك أمك , وهل يكب الناس في النار على وجوههم - أو قال - على مناخرهم إلا حصائد ألسنتهم ؟! - رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح


Dari Mu’adz bin Jabal radhiallahu 'anhu, ia berkata : Aku berkata : “Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku suatu amal yang dapat memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari neraka”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab, “Engkau telah bertanya tentang perkara yang besar, dan sesungguhnya itu adalah ringan bagi orang yang digampangkan oleh Allah ta’ala. Engkau menyembah Allah dan jangan menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mengerjakan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan haji ke Baitullah”. Kemudian beliau bersabda : “Inginkah kuberi petunjuk kepadamu pintu-pintu kebaikan? Puasa itu adalah perisai, shadaqah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalat seseorang di tengah malam”. Kemudian beliau membaca ayat : “Tatajaafa junuubuhum ‘an madhaaji’… hingga …ya’maluun“. Kemudian beliau bersabda: “Maukah bila aku beritahukan kepadamu pokok amal tiang-tiangnya dan puncak-puncaknya?” Aku menjawab : “Ya, wahai Rasulullah”. Rasulullah bersabda : “Pokok amal adalah Islam, tiang-tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad”. Kemudian beliau bersabda : “Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku : “Ya, wahai Rasulullah”. Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda : “Jagalah ini”. Aku bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda : “Semoga engkau selamat. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya (atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya) di dalam neraka, selain ucapan lidah mereka?” (HR. Tirmidzi, ia berkata : “Hadits ini hasan shahih)
[Tirmidzi no. 2616]

Sabda beliau “engkau telah bertanya tentang perkara yang besar, dan sesungguhnya itu adalah ringan bagi orang yang digampangkan oleh Allah ta’ala”, maksudnya bagi orang yang diberi taufiq oleh Allah kemudian diberi petunjuk untuk beribadah kepada-Nya dengan menjalankan agama secara benar, yaitu menyembah kepada Allah tanpa sedikit pun menyekutukan-Nya dengan yang lain.

Kemudian sabda beliau “mengerjakan shalat”, yaitu melaksanakannya dengan cara dan keadaan paling sempurna. Kemudian beliau menyebutkan syari’at-syari’at Islam yang lain, seperti zakat, puasa dan haji.

Kemudian sabda beliau “inginkah kuberi petunjuk kepadamu pintu-pintu kebaikan? Puasa itu adalah perisai”, maksudnya adalah selain puasa Ramadhan, karena puasa yang wajib telah diterangkan sebelumnya. Jadi, maksudnya ialah banyak berpuasa sunnat. Perisai maksudnya ialah puasa itu menjadi tirai dan penjaga dirimu dari siksa neraka.

Kemudian sabda beliau “shadaqah itu menghapuskan kesalahan”. Maksud shadaqah di sini adalah zakat.

Sabda beliau “shalat seseorang di tengah malam”.

Kemudian beliau membaca ayat :
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Maka suatu jiwa tidak dapat mengetahui apa yang dirahasiakan untuk mereka, yaitu balasan yang menyejukkan mata, sebagai ganjaran dari amal yang telah mereka lakukan”.
(QS. As Sajadah 32 : 16-17)

maksudnya orang yang shalat tengah malam, dia mengorbankan kenikmatan tidurnya dan lebih mengutamakan shalat karena semata-mata mengharapkan pahala dari Tuhannya, seperti tersebut pada firman-Nya : “Maka suatu jiwa tidak dapat mengetahui apa yang dirahasiakan untuk mereka, yaitu balasan yang menyejukkan mata, sebagai ganjaran dari amal yang telah mereka lakukan”. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Allah sangat membanggakan orang-orang yang melakukan shalat malam di saat gelap dengan firman-Nya dalam sebuah Hadits Qudsi : “Lihatlah hamba-hamba-Ku ini. Mereka berdiri shalat di gelap malam saat tidak ada siapa pun melihatnya selain Aku. Aku persaksikan kepada kamu sekalian (para malaikat) sungguh Aku sediakan untuk mereka negeri kehormatan-Ku”.

Sabda beliau : “Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku : “Ya, wahai Rasulullah”. Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda : “Jagalah ini”. Aku bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda : “Semoga engkau selamat. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya (atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya) di dalam neraka, selain ucapan lidah mereka?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengumpamakan perkara ini dengan unta jantan dan Islam dengan kepala unta, sedangkan hewan tidak akan hidup tanpa kepala.

Kemudian sabda beliau “tiang-tiangnya adalah shalat”. Tiang suatu bangunan adalah alat penyangga yang menegakkan bangunan tersebut, karena bangunan tidak akan dapat berdiri tegak tanpa tiang.

Sabdanya “puncaknya adalah jihad”, artinya jihad itu tidak tertandingi oleh amal-amal lainnya, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Ia berkata bahwa ada seseorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam lalu berkata :
“Tunjukkan kepadaku amal yang sepadan dengan jihad”. Sabda beliau : “Tidak aku temukan”. Kemudian sabda beliau : “Adakah engkau sanggup masuk ke dalam masjid, lalu kamu melakukan shalat Lail tanpa henti dan puasa tanpa berbuka selama seorang mujahid pergi (berperang)?” Orang itu menjawab : “Siapa yang sanggup berbuat begitu!”

Sabdanya : “maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku : “Ya, wahai Rasullah”. Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda : “Jagalah ini”, maksudnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menggalakkan dia pertama kali untuk berjihad melawan orang kafir, kemudian dialihkan kepada jihad yang lebih besar, yaitu jihad melawan hawa nafsu, menahan perkataan yang menyakitkan atau menimbulkan kerusakan karena sebagian besar manusia masuk neraka karena lidahnya.

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : “Semoga engkau selamat. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya (atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya) di dalam neraka, selain ucapan lidah mereka?” Penjelasannya telah ada pada Hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang berbunyi :
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat hendaklah ia berkata baik atau diam”.

Demikian juga pada Hadits lain disebutkan :
“Barang siapa memberi jaminan kepadaku untuk menjaga apa yang ada di antara kedua bibirnya dan apa yang ada di antara kedua pahanya, maka aku jamin dia masuk surga”

Succeed in Spite of Your Circumstances

 

Succeed in Spite of Your Circumstances
by Jane Powell
“It’s not where you start; it’s how you finish.”
When looking at the big picture, we all know that how we finish is more important than where we start. Many successful people started out in life with the odds against them, and came through winners. They didn’t let their starting situation determine their final outcome. Think about it…this same philosophy can apply to everything we do.
When working towards goals, forget that you may have started out at a disadvantage, met hurdles or made mistakes along the way. Move past the past! Don’t get discouraged. Don’t blame your past!
Stop looking back and start looking forward. Then, you will move ahead in leaps and bounds.


 

PEOPLE WITH GOALS SUCCEED

Without goals there is no is no achievement.
A set definitive objective must be established
If you are to accomplish anything in a big way.
The first step to getting the things you want out of life is this. 
Decide what you want.
The world will turn aside and let you pass
If you know where you are going.
Goals give you a starting place and a destination.
Determine what you want.
Decide on your major objections, targets, and destination.
You can plant your own dream, with a goal.

 

Be good fortune
Don’t just look for good fortune. Be good fortune.
If all hope seems to be lost, make some yourself. Then make the efforts necessary to bring about its fulfillment.
You’re not just an observer in this world. You’re an active participant.
You don’t have to merely settle for whatever happens to come along. You can take it and make something valuable and meaningful out of it all.
Each moment you have an opportunity to make a difference. Each day you can be the love and goodness and fulfillment that you seek to experience.
Look around with the eyes of your imagination at all the possibilities. Be the best of them this very day.
Ralph Marston


" Morning Coffee"
Created, and maintained by:Dizzyrizzy@comcast.net GrandmaGail2BC@aol.com
Copyright © 1996 -2010
" Morning Coffee" all rights reserved.

Tuesday, May 24, 2011

Berpegang Teguh pada Sunnah Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin

 

 عن أبي نجيح العرباض بن سارية رضي الله عنه قال : وعظنا رسول الله صلى الله عليه وسلم موعظة وجلت منها القلوب وذرفت منها العيون , فقلنا يل رسول الله كأنها موعظة مودعٍ فأوصنا , قال - أوصيكم بتقوى الله عزوجل , والسمع والطاعة وإن تأمر عليك عبد , فإنه من يعش منكم فسيرى اختلافاً كثيراً . فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهدين عضوا عليها بالنواجذ , وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعة ضلالة - رواه أبوداود والترمذي  قال : حديث حسن صحيح


Abu Najih, Al ‘Irbad bin Sariyah ra. ia berkata : “Rasulullah telah memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan membuat airmata bercucuran”. kami bertanya ,"Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan nasihat dari orang yang akan berpisah selamanya (meninggal), maka berilah kami wasiat" Rasulullah bersabda, "Saya memberi wasiat kepadamu agar tetap bertaqwa kepada Alloh yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan ta'at walaupun yang memerintahmu seorang hamba sahaya (budak). Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus (mendapat petunjuk) dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua bid'ah itu sesat." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih)
[Abu Dawud no. 4607, Tirmidzi no. 2676] 

Pada sebagian sanad diriwayatkan dengan kalimat

“Sesungguhnya ini adalah nasihat dari orang yang akan berpisah selamanya (meninggal). Lalu apa yang akan engkau pesankan kepada kami ?” Beliau bersabda, “Aku tinggalkan kamu dalam keadaan terang benderang, malamnya seperti siang. Tidak ada yang menyimpang melainkan ia pasti binasa”

Perkataan, “nasihat yang mengena” maksudnya adalah mengena kepada diri kita dan membekas dihati kita. Perkataan, “yang menggetarkan hati kita” maksudnya menjadikan orang takut. Perkataan,”yang mencucurkan air mata” maksudnya seolah-olah nasihat itu bertindak sebagai sesuatu yang menakutkan dan mengancam.
Sabda Rasulullah, “Aku memberi wasiat kepadamu supaya tetap bertaqwa kepada Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan mentaati” maksudnya kepada para pemegang kekuasaan. Sabda Beliau, “Walaupun yang memerintah kamu seorang budak”, pada sebagian riwayat disebutkan budak habsyi.

Sebagian Ulama berkata, “Seorang budak tidak dapat menjadi penguasa” kalimat tersebut sekedar perumpamaan, sekalipun hal itu tidak menjadi kenyataan, seperti halnya sabda Rasulullah, “Barangsiapa membangun masjid sekalipun seperti sangkar burung karena Allah, niscaya Allah akan membangukan untuknya sebuah rumah di surga”. Sudah tentu sangkar burung tidak dapat menjadi masjid, tetapi kalimat perumpaan seperti itu biasa dipakai.

Mungkin sekali Rasulullah memberitahukan bahwa akan terjadinya kerusakan sehingga sesuatu urusan dipegang orang yang bukan ahlinya, yang akibatnya seorang budak bisa menjadi penguasa. Jika hal itu terjadi, maka dengarlah dan taatilah untuk menghindari mudharat yang lebih besar serta bersabar menerima kekuasaan dari orang yang tidak dibenarkan memegang kekuasaan, supaya tidak menimbulkan fitnah yang lebih besar.

Sabda Rasulullah, “Sungguh, orang yang masih hidup diantaramu nanti akan melihat banyak perselisihan” ini termasuk salah satu mukjizat beliau yang mengabarkan kepada para shohabatnya akan terjadinya perselisihan dan meluasnya kemungkaran sepeninggal beliau. Beliau telah mengetahui hal itu secara rinci , tetapi beliau tidak menceritakan hal itu secara rinci kepada setiap orang, namun hanya menjelaskan secara global. Dalam beberapa hadits ahad disebtukan beliau menerangkan hal semacam itu kepada Hudzaifah dan Abu Hurairah yang menunjukkan bahwa kedua orang itu memiliki posisi dan tempat yang penting disisi Rosululloh .
Sabda Beliau, “Maka wajib atas kamu memegang teguh sunnahku” sunnah ialah jalan lurus yang berjalan pada aturan-aturan tertentu, yaitu jalan yang jelas.
Sabda Beliau, “dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapatkan petunjuk” maksudnya mereka yang senantiasa diberi petunjuk. Mereka itu ada 4 orang, sebagaimana ijma’ para ulama, yaitu Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman dan Ali ra. Rasululloh menyuruh kita teguh mengikuti sunnah Khulafaur Rasyidin karena dua perkara : Pertama, bagi yang tidak mampu berpikir cukup dengan mengikuti mereka.
Kedua, menjadikan pendapat mereka menjadi pilihan utama bila terjadi perselisihan pendapat diantara para shahabat.
Sabdanya “ Jauhilah olehmu perkara-perkara yang baru “. Ketahuilah bahwa perkara yang baru itu ada dua macam.

Pertama, perkara baru yang tidak punya dasar syari’at, hal semacam ini bathil lagi tercela.

Kedua, perkara baru yang dilakukan dengan membandingkan dua pendapat yang setara, perkara baru semacam ini tidak tercela. Kata-kata “perkara baru atau bid’ah” arti asalnya bukanlah perbuatan yang tercela. Akan tetapi, bila pengertiannya ialah menyalahi Sunnah dan menuju kepada kesesatan, maka dengan pengertian semacam itu menjadi tercela, sekalipun secara harfiah makna kata tersebut sama sekali tidak tercela, karena Allah pun di dalam firman-Nya menyatakan : “Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Qur’an pun yang baru dari Tuhan mereka” (QS. Al Anbiyaa’ :2)
Juga perkatan ‘Umar radhiallahu 'anhu : “Bid’ah yang sebaik-baiknya adalah ini”, yaitu shalat tarawih berjama’ah.

Wallaahu a’lam.

Belajar Mencintai

 
Mungkin anda pernah mencinta ditolak orang lain. Tetapi ada org yg mencintai anda mendekat. Tidakkah mungkin anda belajar m'cintai? Tidakkah lebih baik kita dicintai daripada kita mencintai orang yang tidak cinta kepada kita ?

Mari hari ini kita belajar mencintai orang yang mungkin belum kita cintai.

Ada langkah-langkah yang harus anda lakukan untuk belajar mencintai. Ingat yang saya ajarkan adalah untuk cinta kekal tidak bersyarat. Tujuannya adalah anda bisa menikah/bersama dengan orang yang mencintai anda. Kita belajar menerima dia.

Berikut langkah-langkahnya :

1. Menerima dia apa adanya, apapun kondisinya. Lebih baik anda belajar menerima untuk mencintai, daripada belajar untuk menerima sakit hati karena cinta tak terbalas. Kita akan bisa menerima secara tulus dan akan bisa benar-benar cinta kalau menjalankan yang saya ajarkan.

2. Tidak berprasangka dan berpikir/menilai dia.
3. Tidak membandingkan dia dengan siapapun, karena dia adalah dia, kamu adalah kamu.

4. Melihat kelebihan yg dia miliki saja, bukan kekurangannya. Ingat ! Definisi bahagia dalam cinta : menerima apa adanya, dan melihat dia bahagia.

Bangkitkan positif illution, yaitu ilusi positif, apapun, siapapun, yang dilakukan selalu indah  & baik adanya. Every behavior have positive intension. Setiap tingkah lakunya selalu bermaksud baik.
Mulailah untuk menerima dia secara utuh. Ingat ! Tidak membandingkan dan belajar menerima apa adanya. Bawa fotonya dlm dompetmu, ruang kamarmu, bukumu, piguramu, tasmu, HPmu, ruang kerjamu, meja kerjamu, dimanapun. Setiap melihat wajahnya, selalu tersenyum dan timbulkan rasa bahagia! Entah apapun yang kamu rasakan hanya bahagia. Bayangkan hal-hal indah ketika melihat wajahnya, sambil membayangkan wajah ibu/ayah yang jelas kalian cinta.

Yang kita lakukan adalah pengulangan utk mem-by pass critical factor RAS / gerbang pikiran bawah sadar. Dengan bisa memasukan sugesti didalam pikiran bawah sadar sebenarnya anda sedang mempengaruhi isi pikiran anda. 
Anda meng-implan rasa cinta dipikiran bawah sadar karena disanalah cinta dikendalikan. Didalam pikiran bawah sadar itulah semua diatur dan ditentukan. Hal-hal yang tidak bisa dilakukan pikiran sadar.

Anda tidak bisa mengendalikan napas / detakjantung / hormon / keringat karena dikendalikan bawah sadar. Ketika anda memasukan program cinta disana maka anda juga tidak bs menolak cinta. Ketika cinta udah ditentukan oleh pikiran sadar, andapun dikendalikan olehnya. Itu sebabnya kenapa banyak orang dulunya tidak mencintai sekarang bisa mencintai. Mencintai bahkan bisa sampai kakek nenek. Karena cinta baru itu telah mempengaruhi bawah sadar utk diinstruksikan. Anda kemudian benar-benar menjadi cinta yang sebenarnya. Walau sebelumnya hanya pura-pura / belajar mencinta. Dan ketika anda bisa menerima dia secara total telah terbentuk bonding antara kalian. Dari tidak mencinta sekarang sudah bisa saling menerima dan membutuhkan. Dan itulah proses belajar mencinta dari cinta yang tidak ada sebelumnya. Karena pada dasarnya cinta memang bisa dipelajari.

Selamat mencoba dan selamat mencintai !

Sumber : Kultwit mas @ridwanraharjo , ahli cinta dan pakar personal property.

Monday, May 23, 2011

Menjauhi Perbuatan Yang Meresahkan

 

عن النواس بن سمعان رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال " البر حسن الخلق والإثم ما حاك في نفسك وكرهت أن يطلع عليه الناس " رواه مسلم ... وعن وابصة بن مَعبد رضي الله عنه قال أتيت رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال " جئت تسأل عن البر؟ " قلت : نعم قال " استفت قلبك , البر ما اطمأنت إليه النفس واطمأن إليه القلب , والإثم ما حاك في النفس وتردد في الصدر وإن أفتاك الناس وأفتوك " حديث حسن رويناه في مسندي الإمامين أحمد بن حنبل والدرامي بإسناد حسن

Dari An Nawas bin Sam'an radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Kebajikan itu keluhuran akhlaq sedangkan dosa adalah apa-apa yang dirimu merasa ragu-ragu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya”. (HR. Muslim)
Dan dari Wabishah bin Ma’bad radhiyallahu anhu, ia berkata : “Aku telah datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, lalu beliau bersabda : ‘Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan ?’ Aku menjawab : ‘Benar’. Beliau bersabda : ‘Mintalah fatwa dari hatimu. Kebajikan itu adalah apa-apa yang menentramkan jiwa dan menenangkan hati dan dosa itu adalah apa-apa yang meragukan jiwa dan meresahkan hati, walaupun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya”. (HR. Imam Ahmad bin Hanbal dan Ad-Darimi, Hadits hasan)
[Imam Ahmad bin Hanbal no. 4/227, Ad-Darimi no. 2/246]

Sabda beliau “Kebajikan itu keluhuran akhlaq”, maksudnya ialah bahwa keluhuran akhlaq adalah sebaik-baik kebajikan, sebagaimana sabda beliau “Haji adalah Arafah”. Adapun kebajikan adalah perbuatan yang menjadikan pelakunya menjadi baik, selalu berupaya mengikuti orang-orang yang berbuat baik, dan taat kepada Allah yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi.

Yang dimaksud dengan berakhlaq baik yaitu jujur dalam bermuamalah, santun dalam berusaha, adil dalam hukum, bersungguh-sungguh dalam berbuat kebajikan, dan beberapa sifat orang-orang mukmin yang Allah sebutkan di dalam surah Al Anfal :
“Orang-orang mukmin yaitu orang-orang yang ketika nama Allah disebut, hati mereka gemetar, dan ketika ayat-ayat-Nya dibacakan kepada mereka, iman mereka bertambah, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (Yaitu) mereka yang melaksanakan shalat dan mengeluarkan infaq dari sebagian harta yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar mukmin”. (QS. 8 : 2-4)

Dan firman-Nya :
“Orang-orang yang bertobat, yang beribadah, yang memuji (Allah), yang mengembara (di jalan Allah), yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat mungkar, serta yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu”. (QS. 9 : 112)

Dan firman-Nya :
“Sungguh beruntung orang-orang mukmin. (Yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya dan orang-orang yang menunaikan zakat dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau terhadap budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari selain dari itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memeliharaa amanat-amanat (yang diberikan kepadanya) dan janjinya dan orang-orang yang akan mewarisi (Yaitu) mewarisi (surga) firdaus, mereka kekal di dalamnya”. (QS. 23 : 1-10)

Dan firman-Nya :
“Hamba-hamba Tuhan yang Maha Pengasih adalah mereka yang berjalan di atas bumi dengan rasa rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka menanggapinya dengan kata-kata yang baik”. (QS. 25 : 63)

Barang siapa yang merasa belum jelas mengenai sifat dirinya, maka hendaklah bercermin pada ayat-ayat tersebut. Dengan adanya semua sifat itu pada dirinya pertanda bahwa dia berakhlaq baik. Sebaliknya, jika semuanya tidak ada pada dirinya pertanda dia berakhlaq buruk. Bila terdapat sebagian saja, maka hendaklah ia bersungguh-sungguh memelihara yang ada itu dan mengupayakan yang belum ada pada dirinya. Janganlah seseorang menganggap bahwa akhlaq baik itu hanyalah bersifat lemah lembut kepada orang lain dan meninggalkan perbuatan-perbuatan keji dan dosa saja, sebaliknya orang yang tidak seperti itu dianggap rusak akhlaqnya. Akan tetapi, yang disebut akhlaq baik yaitu seperti yang telah kami sebutkan mengenai sifat-sifat orang mukmin dan perilaku mereka. Termasuk akhlaq baik ialah sabar menghadapi gangguan dalam menjalankan agama.

Dalam Hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa seorang Arab gunung menarik selendang sutera Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sehingga memekas pada bahu beliau, dan orang itu berkata : “Wahai Muhammad, serahkanlah kepadaku harta Allah yang ada di tanganmu”. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menoleh kepada orang itu, beliau kemudian tertawa dan menyuruh untuk memberi kepada orang itu.
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “dosa adalah apa-apa yang dirimu merasa ragu-ragu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya” maksudnya adalah perbuatan yang ditolak oleh hati nurani. Ini merupakan suatu pedoman untuk membedakan antara dosa dan kebaikan. Dosa menimbulkan keraguan dalam hati dan tidak senang jika orang lain mengetahuinya. Yang dimaksud dengan “orang lain” di sini adalah orang-orang baik, bukan orang-orang yang telah rusak akhlaqnya. Demikianlah yan disebut dosa, karena itu tinggalkanlah perbuatan tersebut.

Wallaahu a’lam

Find Your Purpose – It Makes a Huge Difference

 

Find Your Purpose – It Makes a Huge Difference
by Jane Powell
 
“Have you reached your destination?”
 
Many of us grow up not knowing what we want to do with our lives. It can take years to figure it out, and some never do. Many women change jobs, careers and husbands, searching for their purpose and destination.
 
To achieve success in finding your way, soul-searching is a necessity. Have an honest conversation with yourself and answer a very tough question. “Who am I?” Think about your strengths, your weaknesses and most importantly your passions.
 
It may take a day, a week or a month but, when you answer this question, your personal destination becomes clear.
 
Your direction will not fall in your lap, so don’t waste another moment.



 

To believe is to know
That every day is a new beginning.
It is to trust that miracles happen,
And dreams really do come true.
To believe is to see angels dancing among the clouds,
To know the wonder of a stardust sky,
And the wisdom of the man in the moon.
To believe is to know the value of a nurturing heart,
The innocence of a child's eyes,
And the beauty of an aging hand;
For it is through their teachings we learn to love.
To believe is to find the strength and courage
That lies within us when it is time
To pick up the pieces and begin again.
To believe is to know we are not alone,
That life is a gift,
And this is our time to cherish it.
To believe is to know that wonderful surprises
Are just waiting to happen,
And all our hopes and dreams
Are within reach...
"If only we believe"
~Author Unknown~

 

What's the best way to take the pressure off yourself? Do something about it.
How do you rid yourself of that burdensome frustration? Do something about it.
 
There is much you can do to make it better. And when you're sick and tired of feeling the pressure, then you're highly motivated to take positive action.
 
Instead of complaining about how bad it is, envision how good it can be. Then get busy bringing that vision to life.
 
Take the initial step, and suddenly you've changed the whole dynamic. What was a problem begins to become an opportunity.
 
When life gets tough, take that toughness and make it your own. Then make something beautiful and positive out of it.
 
Ralph Marston
 
 
" Morning Coffee"
Created, and maintained by:Dizzyrizzy@comcast.net GrandmaGail2BC@aol.com
Copyright © 1996 -2010
" Morning Coffee" all rights reserved.

 


Thursday, May 19, 2011

Segala Perbuatan Baik adalah Sedekah

 

 عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم - كل سُلامى من الناس صدقة , كل يوم تطلع فيه الشمس تعدل بين اثنين صدقة , وتعين الرجل في دابته فتحمله عليها أ, ترفع عليها متاعه صدقة , والكلمة الطيبة صدقة , وبكل خطوة تمشيها إلى الصلاة صدقة , وتميط الأذى عن الطريق صدقة " رواه البخاري ومسلم

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata : “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : ‘Setiap anggota badan manusia diwajibkan bershadaqah setiap hari selama matahari masih terbit. Kamu mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah shadaqah, kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah shadaqah, berkata yang baik itu adalah shadaqah, setiap langkah berjalan untuk shalat adalah shadaqah, dan menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah ”.
[Bukhari no. 2989, Muslim no. 1009]

Dalam shahih Muslim disebut jumlah anggota badan ada tiga ratus enam puluh. Qadhi ‘Iyadh berkata : “Pada asalnya kata “sulaama” bermakna tulang, telapak tangan, jari-jari dan kaki, kemudian kata tersebut biasa dipakai dengan arti seluruh anggota badan”.

Sebagian ulama berkata : “Yang dimaksud di sini adalah shadaqah anjuran atau peringatan, bukan berarti shadaqah yang wajib. Sabda beliau “kamu mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah shadaqah” yaitu mendamaikan keduanya secara adil.

Pada Hadits lain riwayat Muslim disebutkan :
“Setiap anggota badan dari seseorang di antara kamu dapat berbuat shadaqah. Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, amar ma’ruf adalah shadaqah, tetapi semuanya itu bisa dicukupkan dengan (melakukan) dua raka’at shalat Dhuha”.

Maksudnya, semua shadaqah yang dilakukan oleh anggota badan tersebut dapat diganti dengan dua raka’at shalat Dhuha, karena shalat merupakan kerja dari semua anggota badan. Jika seseorang shalat, maka seluruh anggota badannya menjalankan fungsinya masing-masing.

Wallahu a’lam.

Resource : e-book Hadist Arba'in An Nawawi

Wednesday, May 18, 2011

Do you underestimate your competence & potential? Why?

 

Do you underestimate your competence & potential? Why?
by Jane Powell
“Never underestimate yourself.”
Many people put themselves down, by pointing out their inability’s, inadequacies and weaknesses. They underestimate their capabilities, competence and potential. Does this ring true with you? Take a closer look at yourself and tune into what you say and do. Vow to never, ever underestimate yourself or limit what you can achieve. You are a woman with huge amounts of talent and skill, screaming to be seen and heard!
Instead of thinking in terms of what you “can’t” do, think in terms of what you “can” do. This will let your talents shine!
Remember, you have the ability. You’re perfectly adequate. You possess limitless potential, because you’re you!

 
Approaching Each Day
I woke up early today, excited over all I get to do before the clock strikes midnight. My job is to choose what kind of day I am going to have.
Today I can complain because the weather is rainy or I can be thankful that the grass is getting watered for free.
Today I can feel sad that I don't have more money or I can be glad that my finances encourage me to plan my purchases wisely and guide me away from waste.
Today I can grumble about my health or I can rejoice that I am alive.
Today I can lament over all that my parents didn't give me when I was growing up or I can feel grateful that they allowed me to be born.
Today I can cry because roses have thorns or I can celebrate that thorns have roses.
Today I can mourn my lack of friends or I can excitedly embark upon a quest to discover new job relationships.
Today I can whine because I have to go to work or I can shout for joy because I have a job to go to!
Today I can complain because I have to go to school or eagerly open my mind and fill it with knowledge and adventure.
Today I can dejectedly murmur because I have housework to do or I can feel grateful for shelter for my mind, body and soul.
Today stretches ahead of me, waiting to be shaped, and here I am, the sculptor who gets to do the shaping. What today will be like is up to me. And I shall decide what kind of day I shall have!
How will you live this day?


 
You deserve the best in life. And you deserve the experience of creating it.
You are worthy of a life that's rich and filled with meaning. And you are worthy of working through the difficult challenges to make that life a reality.
At any given moment, including this moment right now, you are fully deserving of life's greatest experiences. It is never too early and it is never too late to fully feel how it feels to be uniquely alive.
You deserve to be extraordinarily happy in your own special way. And you deserve to realize and to understand that you are the only person who can choose to let that happiness flow.
You deserve to find the strength within yourself to triumph over difficult challenges. You deserve to feel the sense of accomplishment that comes from a job well done.
You deserve whatever you truly desire and whatever you most authentically imagine. Get busy now, with a love of the possibilities, and give yourself what you deserve.
Ralph Marston
 

 " Morning Coffee"
Created, and maintained by:Dizzyrizzy@comcast.net GrandmaGail2BC@aol.com
Copyright © 1996 -2010
" Morning Coffee" all rights reserved.

Monday, May 16, 2011

Ketika Dia Bukan Untukmu

 

Bagaimana perasaanmu jika seseorang yang direncanakan akan menjadi pendamping hidupmu ternyata menikah dengan sahabatmu sendiri? Mungkin hatimu nelangsa. Ada sejumput kecewa berkecambah. Andai dulu aku menerima dia apa adanya, pasti aku yang bersanding dengannya, begitu bisik hatimu.

Kini, kau melihat dia bersanding dengan teman baikmu. Kau harus rela; ikhlas. Mungkin dia memang lebih baik bersanding dengan sahabatmu. Karena kecewa telah berbunga, kau tak datang ke pesta pernikahannya. Padahal, hukum datang ke undangan pernikahan itu wajib. Di sana ada berkah dan doa, meskipun yang sering kita lihat hanya pamer kemewahan dan kemeriahan.

Coba kita renungkan. Mungkin kau pernah berkunjung ke toko pakaian. Kau memilih pakaian yg pas untukmu. Mungkin pramuniaga menyarankan, "ini pakaian yg cocok untuk Anda." Kau membawa pakaian itu ke fiiting room, mencobanya. Betulkah pakaian itu cocok untukmu? Kau teliti bahannya, jahitannya, ukurannya. Setelah memeriksa dgn seksama, kau merasa kurang sreg dgn pakaian itu. Dengan kata maaf pada parmuniaga, kau kembalikan pakaian  itu ke tempatnya. Kau beralih ke gerai pakaian lain. Hal yg sama mungkin terulang; pakaian yg menurut orang lain pas untukmu, atau pakaian yg sepintas cocok menurutmu, ternyata tidak tepat setelah diteliti.

Sebuah pakaian, mungkin cocok untuk orang lain, tapi tak cocok untukmu. Kau tak bisa membeli pakaian warna gelap krn kulitmu sawo matang. Kau tak cocok mengenakan kemeja dgn motif vertikal berdempet, krn posturmu kurus tinggi; motif itu akan membuatmu terlihat semakin kurus. Kau harus berdamai dgn situasi dan kondisi.

Tetapi yakinlah ada pakaian yg tepat disebuah gerai tertentu yg cocok untuk setiap orang. Memang ada seseorang yg begitu masuk ke satu gerai langsung menemukan pakaian yg tepat untuknya. Ada juga yg harus berputar-putar, keluar-masuk dr satu gerai ke gerai lainnya untuk menemukan pakaian yg tepat, sampai kaki pegal dan peluh menganak sungai. Banyak hal yg membuat pakaian itu tak tepat untukmu, bisa bahan, motif, warna, model bahkan harga. Selera orang berbeda.

Ada juga seseorang yg tak yakin dgn sebuah pakaian, tapi ia tetap mencobanya. Ia bertanya-tanya, cocokkah pakaian ini untukku? Ia meneliti dgn seksama. Ia menemukan fakta bahwa tak ada hal yg membuat ia harus menolak pakaian itu. Apalagi pakaian itu hadiah seorang yg dihormatinya, orang yg  dikasihinya atau mumpung sedang ada great sale! Beli sekarang atau menyesal kemudian. Bertahun-tahun setelah mengenakan pakaian itu, baru terasa, pakaian itu memang cocok untuknya.

Pakaianmu, pasangan untukmu. Bisa cocok untuk orang lain, tapi tidak dgnmu. Maka, tak perlu bersedih jika seseorang yg kau kira tepat untukmu bersanding dgn orang lain; orang yg dekat denganmu. Yakinlah pasangan yg tepat ada di suatu tempat dan kau akan berjumpa dgnnya disuatu masa tertentu. Mungkin Yang Kuasa sengaja menyimpannya, agar saat bertemu kau benar-benar siap berdampingan dgnnya. Sesuatu yg baik menurutmu, belum tentu baik menurut-Nya. Terus berusaha dan  berdoa. Perbaiki diri sampai akhirnya kau temukan pakaian yang cocok untukmu.

Author : unknown
Resource : from a mailing list


Bersedekah Tidak Mesti dengan Harta

 

عن أبي ذر رضي الله عنه أن أناساً من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم قالوا للنبي صلى الله عليه وسلم : يا رسول الله ذهب أهل الدثور بالأجور يُصلون كما نصلي ويصومون كما نصوم ويتصدقون بفضول أموالهم قال - أوليس الله جعل لكم ما تصدقون به إن لكم بكل تسبيحة صدقة , وكل تكبيرة صدقة , وكل تحميدة صدقة وكل تهليله صدقة , وأمر بالمعروف صدقة ونهي عن منكر صدقة ,وفي يُضح أحدكم صدقة - قالوا يا رسول الله أيأتي أحدنا شهوته ويكون له فيها أجر ؟ قال - أرأيتم لو وضعها في حرام أكان عليه وزر فكذلك إذا وضعها في الحلال كان له أجر

Dari Abu Dzar radhiallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, ia berkata: Sesungguhnya sebagian dari para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bershadaqah dengan kelebihan harta mereka”. Nabi bersabda : “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bershadaqah ? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah shadaqah, tiap-tiap tahmid adalah shadaqah, tiap-tiap tahlil adalah shadaqah, menyuruh kepada kebaikan adalah shadaqah, mencegah kemungkaran adalah shadaqah dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah shadaqah “. Mereka bertanya : “ Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab : “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa, demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”.
[Muslim no. 1006]

Hadits ini menerangkan keutamaan tasbih dan semua macam dzikir, amar ma’ruf nahi mungkar, berniat karena Allah dalam hal-hal mubah, karena semua perbuatan dinilai sebagai ibadah bila dengan niat yang ikhlas. Hadits ini juga menunjukkan dibenarkannya seseorang bertanya tentang sesuatu yang tidak diketahuinya kepada orang yang berilmu, bila ia mengetahui bahwa orang yang ditanya itu menunjukkan sikap senang terhadap permasalahan yang ditanyakan dan tidak dilakukan dengan cara yang buruk, dan orang yang berilmu akan menerangkan kepadanya apa yang tidak diketahuinya itu.

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “menyuruh kepada kebaikan adalah shadaqah, mencegah kemungkaran adalah shadaqah” menyatakan pengakuan bahwa setiap orang yan melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar dipandang melakukan shadaqah, yang hal ini akan memperjelas makna tasbih dan hal-hal yang disebut sebelumnya, karena amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah fardhu kifayah, sekalipun bisa juga menjadi fardhu ‘ain. Berbeda halnya dengan dzikir yang merupakan perbuatan sunnah, pahala atas perbuatan wajib lebih banyak daripada perbuatan sunnah, seperti yang disebutkan dalam sebuah Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Bukhari, Allah berfirman : “Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan perbuatan yang Aku cintai yang Aku wajibkan kepadanya”.

Sebagian ulama berkata : “Pahala atas perbuatan wajib tujuh puluh derajat di atas perbuatan sunnah, berdasarkan suatu Hadits”.

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam “persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah shadaqah “. Telah disebutkan di atas bahwa perbuatan-perbuatan mubah yang dilakukan dengan niat menaati aturan Allah adalah shadaqah. Jadi, persetubuhan dinilai sebagai ibadah apabila diniatkan oleh seseorang untuk memenuhi hak dan kewajiban suami istri secara ma’ruf atau untuk mendapatkan anak yang shalih atau menjauhkan diri dari zina atau untuk tujuan-tujuan baik lainnya.

Pertanyaan shahabat : “Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab : “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa, demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala” mengandung isyarat dibenarkannya melakukan qiyas dalam hukum. Demikianlah pendapat para ulama pada umumnya kecuali aliran Zhahiri.

Tentang riwayat yang diperoleh dari para tabi’in dan lain-lain mengenai celaan terhadap qiyas dalam hukum, maka yang dimaksud bukanlah qiyas yang populer dikenal oleh para ahli fiqih mujtahid. Qiyas yang dimaksud adalah qiyasul ‘aksi (qiyas sebaliknya, atau mafhum mukhalafah). Para ahli ushul berbeda pendapat dalam mempraktekkan qiyas ini, tetapi Hadits di atas mendukung pendapat yang menjadikan qiyas ini sebagai satu cara menetapkan hukum.

sumber : e-book Hadist Arba'in An Nawawi

Memilih

 

Manusia hidup selalu dihadapkan pada berbagai pilihan. Ketika muda kita diharuskan memilih sekolah, setelah selesai kita wajib memilih pekerjaan, lalu memilih tempat tinggal, memilih pasangan hidup,  bahkan juga memilih partai politik untuk menyalurkan aspirasi kita.
Kadang kita bingung, apa pegangan atau parameter kita dalam memilih ini.

Rasulullah mengajarkan doa yang bisa ditarik hikmah yang dalam. Doa itu sering dibaca orang seusai sholat. Bunyinya, "Allahumma inni as'aluka salamatan fid dien, wa 'afiyatan fi jasadi, wa ziyadatan fi 'ilmi, wabarakatan fi rizqi, wa taubatan qablal maut . ". Doa ini bisa kita jadikan tips memilih ala Rasulullah.

Yang pertama, Salamatan fid din, pilihan itu harus menyelamatkan agama kita. Kita masih bisa mengkaji Islam, masih bisa ibadah, masih bisa menutup aurat, masih bisa menjauhi yang haram dan menjalankan  yang wajib, termasuk untuk berdakwah. Rugi kita memilih sekolah yang keren, tapi nanti merusak aqidah kita. Demikian juga dalam memilih tempat kerja, rumah atau jodoh.

Kedua, Afiyat fi jasadi, pilihan itu harus mampu menjaga kesehatan  kita; tidak mengikis tubuh kita sedikit demi sedikit tanpa makna.Apa artinya penghasilan tinggi, tapi badan hancur, sampai nggak bisa ibadah lagi, sehingga kebahagiaan tidak berkelanjutan

Ketiga Ziyadatan fi ilmi, pilihan itu meningkatkan pengetahuan dan pengalaman kita. Kita bergaul atau bekerja tidak untuk makin bodoh.Jadi pilih lingkungan kerja atau pergaulan yang meluaskan wawasan maupun ilmu kita, sebagai bekal amal saleh kita. Karena tiada amal kecuali dengan ilmunya.

Keempat, Barakatan fi rizqi, pilihan itu membawa berkah dalam rizki kita. Rizki kita itu tidak cuma yang berujud materi, tapi juga yang non materi, seperti udara yang segar, suasana aman dan tenang, istri yang shalihah dst. Apa artinya pilihan dengan penghasilan besar dan fasilitas mewah, bila lalu jarang ketemu anak istri, sampai akhirnya rumah tangga seperti neraka .

Kelima, Taubatan qabla maut, pilihan itu masih memberi ruang kepada  kita untuk memperbaiki diri, taubat, atau bahkan bila perlu menarik diri (mundur) secara baik-baik, bila ternyata ada sesuatu yang haram atau membahayakan di dalamnya. Ada bidang 'profesi' yang praktis tidak memberi peluang exit seperti ini, misalnya jadi dealer narkoba.

Nah semua ini, dilandasi dengan pengenalan syariat yang shahih, serta niat yang ihlas, insya Allah akan menjadikan kita meraih kebaikan dalam pilihan-pilihan kita. Karena semua ukuran baik-buruk, berkah-tidak, tentu saja tidak oleh ukuran manusia yang picik ini, tapi oleh ukuran-ukuran yang ditetapkan Allah dalam hukum syariatnya.

Allah berfirman: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia  amat buruk bagimu; Allah mengetahu, sedang kamu tidak mengetahui." (Qs. 2:216).

Oleh : Fahmi Amhar 

Wednesday, May 11, 2011

Mencintai Tanpa Patah Hati

 


Mencari pengobatan patah hati, terdengar tidaklah lucu. Tetapi anda bisa menghindari terlibat dalam ketakutan patah hati hanya dengan membutuhkan hal-hal biasa. Jangan takut terlibat, tetaplah pijakkan kaki di tanah dan gunakan hal biasa berikut sebagai petunjuk mencintai tanpa takut disakiti.

Mengetahui dimana anda berdiri :
Jika anda tidak mengetahui dimana berdiri dalam suatu hubungan, ini akan mendorong anda menjadi orang aneh. Anda akan mulai meragukan diri sendiri dan ketakutan akan merusak hubungan. Mulai membaca situasi dan jadilah diri sendiri.

Jangan mempermainkan :
Tak seorangpun senang tertekan secara psikologi sehingga cobalah jangan mempermainkkan hubungan. Ini adalah suatu cara meyakinkan untuk memiliki hubungan baik. Jika anda berpikir untuk mempermainkan, anda tidak dapat memiliki hormat apapaun dari seseorang sehingga untuk apa anda memikirkan hubungan kalau hanya untuk dipermainkan?

Jujur dan apa adanya :
Jujur tentang segala hal dan mengharapkan hal yang sama dari pasangan
adalah poin dari sebuah hubungan. Jika anda mengatahui berbohong terus menerus, berhentilah mencari-cari alasan. Jika terasa sulit untuk
berpisah dengan seseorang yang anda sayangi, lebih baik sakit hati
sekarang dari pada kemudian karena mereka tidak benar-benar menyayangi anda dan tidak jujur pada waktu yang sama. Dalam jangka panjang, kebohongan akan menghancurkan suatu hubungan.

Mencari kesempatan kedua bila diperlukan :
Jika anda mengetahui orang tersebut tidak cocok bagi anda, berhenti
menemui mereka terkecuali anda memberikan mereka kesempatan untuk berubah. Anda boleh memberikannya waku dan membantu apa yang ia lakukan itu tidak tepat. Tetapi jika kemudian tidak menunjukkan perubahan, sudah tentu anda tidak ingin bertahan tanpa ada perubahan.

Hubungan adalah kesepakatan 50/50 :
Tak seorangpun yang selalu berada dalam kesalahan. Suatu hubungan dapat berjalan dengan baik tergantung pada kedua orang tersebut dan saling berbagi tanggung jawab setengah-setengah. Jika anda menemukan lebih banyak menginvestasikan dalam suatu hubungan dibanding pasangan anda, lebih bijak untuk memperhatikan hubungan tersebut. Jangan takut untuk berpisah sekarang. Ini menyangkut soal hati, jangan ijinkan seseorang memisahkan dengan ijin anda

-- Karena patah hati adalah sakit -- => lebih sakit kalo sakit gigi bukan???? ;p

===

Resource : from a mailing list

Haramnya Berbuat Zalim

 

عن أبي ذر الغفاري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم فيما يرويه عن ربه عزوجل أنه قال : - يا عبادي إني حرمت الظلم على نفسي , وجعلته بينكم محرماً فلا تظالموا , يا عبادي كلكم ضال إلا من هديته فاستهدوني أهدكم , يا عبادي كلكم جائع إلا من أطعمته فاستطعموني أطعمكم , يا عبادي كلكم عارٍ إلا من كسوته فاستكسوني أكسكم , يا عبادي إنكم تخطئون بالليل والنهار وأنا أغفر الذنوب جميعاً فاستغفروني أغفر لكم , يا عبادي إنكم لن تبلغوا ضري فتضروني ولن تبلغوا نفعي فتنفعوني, يا عبادي , لو أن أولكم و آخركم, وإنكسم وجنكم كانوا على أتقى قلب رجل واحد منكم ما زاد ذلك في ملكي شيئاً , يا عبادي لو أن أولكم و آخركم وإنكسم وجنكم كانوا على أفجر قلب رجل واحد منكم ما نقص ذلك في ملكي شيئاً , يا عبادي لو أن أولكم و آخركم وإنكسم وجنكم قاموا على صعيد واحد فسألوني فأعطيت كل واحد مسألته ما نقص ذلك مما عندي إلا كما ينقص المخيط إذا أدخل البحر , يا عبادي إنما هي أعمالكم أحصيها لكم ثم أوفيكم إياها فمن وجد خيراً فليحمد الله ومن وجد غير ذلك فلا يلومن إلا نفسه - رواه مسلم

Dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau meriwayatkan dari Allah 'azza wa Jalla, sesungguhnya Allah telah berfirman: "Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan (berlaku) zhalim atas diri-Ku dan Aku menjadikannya di antaramu haram, maka janganlah kamu saling menzhalimi. Wahai hamba-Ku, kamu semua sesat kecuali orang yang telah Kami beri petunjuk, maka hendaklah kamu minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku memberinya. Kamu semua adalah orang yang lapar, kecuali orang yang Aku beri makan, maka hendaklah kamu minta makan kepada-Ku, pasti Aku memberinya. Wahai hamba-Ku, kamu semua asalnya telanjang, kecuali yang telah Aku beri pakaian, maka hendaklah kamu minta pakaian kepada-Ku, pasti Aku memberinya. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kamu melakukan perbuatan dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku , pasti Aku mengampuni kamu. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kamu tidak akan dapat membinasakan Aku dan kamu tak akan dapat memberikan manfaat kepada Aku. Wahai hamba-Ku, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir diantaramu, sekalian manusia dan jin, mereka itu bertaqwa seperti orang yang paling bertaqwa di antaramu, tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun, jika orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir di antaramu, sekalian manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti orang yang paling jahat di antara kamu, tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun juga. Wahai hamba-Ku, jika orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antaramu, sekalian manusia dan jin yang tinggal di bumi ini meminta kepada-Ku, lalu Aku memenuhi seluruh permintaan mereka, tidaklah hal itu mengurangi apa yang ada pada-Ku, kecuali sebagaimana sebatang jarum yang dimasukkan ke laut. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya itu semua adalah amal perbuatanmu. Aku catat semuanya untukmu, kemudian Kami membalasnya. Maka barang siapa yang mendapatkan kebaikan, hendaklah bersyukur kepada Allah dan barang siapa mendapatkan selain dari itu, maka janganlah sekali-kali ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri”.
[Muslim no. 2577]

Kalimat “sesungguhnya Aku mengharamkan (berlaku) zhalim atas diri-Ku dan Aku menjadikannya di antaramu haram”, sebagian ulama mengatakan maksudnya ialah Allah tidak patut dan tidak akan berbuat zhalim seperti tersebut pada firman-Nya :
“ Tidak patut bagi Tuhan yang Maha Pemurah mengambil anak ”. (QS. 19 : 92)

Jadi, zhalim bagi Allah adalah sesuatu yang mustahil. Sebagian lain berpendapat , maksudnya ialah seseorang tidak boleh meminta kepada Allah untuk menghukum musuhnya atas namanya kecuali dalam hal yang benar, seperti tersebut dalam firman-Nya dalam Hadits di atas : “Sungguh Aku mengharamkan diri-Ku untuk berbuat zhalim”. Jadi, Allah tidak akan berbuat zhalim kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, bagaimana orang bisa mempunyai anggapan bahwa Allah berbuat zhalim kepada hamba-hamba-Nya untuk kepentingan tertentu?

Begitu pula kalimat “janganlah kamu saling menzhalimi” maksudnya bahwa janganlah orang yang dizhalimi membalas orang yang menzhaliminya.

Dan kalimat “Wahai hamba-Ku, kamu semua sesat kecuali orang yang telah Kami beri petunjuk, maka hendaklah kamu minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku memberinya”, mengingat betapa kita ini lemah dan fakir untuk memenuhi kepentingan kita dan untuk melenyapkan gangguan-gangguan terhadap diri kita kecuali dengan pertolongan Allah semata. Makna ini berpangkal pada pengertian kalimat : “Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah”. (QS. 18 : 39)

Hendaklah orang menyadari bila ia melihat adanya nikmat pada dirinya, maka semua itu dari Allah dan Allah lah yang memberikan kepadanya. Hendaklah ia juga bersyukur kepada Allah, dan setiap kali nikmat itu bertambah, hendaklah ia bertambah juga dalam memuji dan bersyukur kepada Allah.

Kalimat “maka hendaklah kamu minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku memberinya” yaitu mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku memberi petunjuk kepadamu. Kalimat ini hendaknya membuat hamba menyadari bahwa seharusnyalah ia meminta hidayah kepada Tuhannya, sehingga Dia memberinya hidayah. Sekiranya dia diberi hidayah sebelum meminta, barangkali dia akan berkata : “Semua yang aku dapat ini adalah karena pengetahuan yang aku miliki”.

Begitu pula kalimat “kamu semua adalah orang yang lapar, kecuali orang yang Aku beri makan, maka hendaklah kamu minta makan kepada-Ku, pasti Aku memberinya”, maksudnya ialah Allah menciptakan semua makhluk-Nya berkebutuhan kepada makanan, setiap orang yang makan niscaya akan lapar kembali sampai Allah memberinya makan dengan mendatangkan rezeki kepadanya, menyiapkan alat-alat yang diperlukannya untuk dapat makan. Oleh karena itu, orang yang kaya jangan beranggapan bahwa rezeki yang ada di tangannya dan makanan yang disuapkan ke mulutnya diberikan kepadanya oleh selain Allah. Hadits ini juga mengandung adab kesopanan berperilaku kepada orang fakir. Seolah-olah Allah berfirman : “Janganlah kamu meminta makanan kepada selain Aku, karena orang-orang yang kamu mintai itu mendapatkan makanan dari Aku. Oleh karena itu, hendaklah kamu minta makan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikannya kepada kamu”. Begitu juga dengan kalimat selanjutnya.

Kalimat “sesungguhnya kamu melakukan perbuatan dosa di waktu siang dan malam”. Kalimat semacam ini merupakan nada celaan yang seharusnya setiap mukmin malu terhadap celaan ini. Demikian pula bahwa sesungguhnya Allah menciptakan malam sebagai waktu untuk berbuat ketaatan dan menyiapkan diri berbuat ikhlas, karena pada malam hari itulah pada umumnya orang beramal jauh dari sifat riya’ dan nifaq. Oleh karena itu, tidaklah seorang mukmin merasa malu bila tidak menggunakan waktu malam hari untuk beramal karena pada waktu tersebut umumnya orang beramal jauh dari sifat riya’ dan nifaq. Tidaklah pula seorang mukmin merasa malu bila tidak menggunakan malam dan siang untuk beramal karena kedua waktu itu diciptakan menjadi saksi bagi manusia sehingga setiap orang yang berakal sepatutnya taat kepada Allah dan tidak tolong-menolong dalam perbuatan menyalahi perintah Allah.

Bagaimana seorang mukmin patut berbuat dosa terang-terangan atau tersembunyi padahal Allah telah menyatakan “Aku mengampuni semua dosa”. Disebutkannya dengan kata “semua dosa” adalah karena hal itu dinyatakan sebelum adanya perintah kepada kita untuk memohon ampun, agar tidak seorang pun merasa putus asa dan pengampunan Allah karena dosa yang dilakukannya sudah banyak.

Kalimat “kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir diantaramu, sekalian manusia dan jin, mereka itu bertaqwa seperti orang yang paling bertaqwa di antaramu, tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun” menunjukkan bahwa ketaqwaan seseorang kepada Allah itu adalah rahmat bagi mereka. Hal itu tidak menambah kekuasaan Allah sedikit pun.

Kalimat “jika orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antaramu, sekalian manusia dan jin yang tinggal di bumi ini meminta kepada-Ku, lalu Aku memenuhi seluruh permintaan mereka, tidaklah hal itu mengurangi apa yang ada pada-Ku, kecuali sebagaimana sebatang jarum yang dimasukkan ke laut”, berisikan peringatan kepada segenap makhluk agar mereka banyak-banyak meminta dan tidak seorang pun membatasi dirinya dalam meminta dan tidak seorang pun membatasi dirinya dalam meminta karena milik Allah tidak akan berkurang sedikit pun, perbendaharaan-Nya tidak akan habis, sehingga tidak ada seorang pun patut beranggapan bahwa apa yang ada di sisi Allah menjadi berkurang karena diberikan kepada hamba-Nya, sebagaimana disabdakan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pada Hadits lain : “Tangan Allah itu penuh, tidak menjadi berkurang perbendaraan yang dikeluarkan sepanjang malam dan siang. Tidakkah engkau pikirkan apa yang telah Allah belanjakan sejak mula mencipta langit dan bumi. Sesungguhnya Allah tidak pernah kehabisan apa yang ada di tangan kanannya”.

Rahasia dari perkataan ini ialah bahwa kekuasaan-Nya mampu mencipta selama-lamanya, sama sekali Dia tidak patut disentuh oleh kelemahan dan kekurangan. Segala kemungkinan senantiasa tidak terbatas atau terhenti. Kalimat “kecuali sebagaimana sebatang jarum yang dimasukkan ke laut” ini adalah kalimat perumpamaan untuk memudahkan memahami persoalan tersebut dengan cara mengemukakan hal yang dapat kita saksikan dengan nyata. Maksudnya ialah kekayaan yang ada di tangan Allah itu sedikit pun tidak akan berkurang.

Kalimat “sesungguhnya itu semua adalah amal perbuatanmu. Aku catat semuanya untukmu, kemudian Kami membalasnya. Maka barang siapa yang mendapatkan kebaikan, hendaklah bersyukur kepada Allah” maksudnya janganlah orang beranggapan bahwa ketaatan dan ibadahnya merupakan hasil usahanya sendiri, tetapi hendaklah ia menyadari bahwa hal ini merupakan pertolongan dari Allah dan karena itu hendaklah ia bersyukur kepada Allah.

Kalimat “dan barang siapa mendapatkan selain dari itu”. Di sini tidak digunakan kalimat “mendapati kejahatan (keburukan)”, maksudnya barang siapa yang menemukan sesuatu yang tidak baik, maka hendaklah ia mencela dirinya sendiri.
Penggunaan kata penegasan dengan “janganlah sekali-kali” merupakan peringatan agar jangan sampai terlintas di dalam hati orang yang mendapati sesuatu yang tidak baik ada keinginan menyalahkan orang lain, tetapi hendaklah ia menyalahkan dirinya sendiri.

Wallaahu a’lam.