Sunday, January 21, 2018

Hadits Ke-2 | Penjelasan Penyimpangan dlm Tauhid Uluhiyyah Syirik Kecil (Bag. 05/12)

🌍 BimbinganIslam.com
Jum’at, 02 Jumadal Ūla 1439 H /19 Januari 2018 M
👤 Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
📗 Hadits Arba’in Nawawī
🔊 Hadits Kedua | Penjelasan Penyimpangan Dalam Tauhid Uluhiyyah Syirik Kecil (Bagian 05 dari 12)
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-FA-HaditsArbainNawawi-0228
-----------------------------------

*HADITS 02 ARBA’IN NAWAWIYYAH - PENJELASAN PENYIMPANGAN DALAM TAUHID ULŪHIYYAH SYIRIK KECIL (BAGIAN 5 DARI 12)*

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
​​​الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه

Shahābat BiAS yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Ada beberapa perkara yang merupakan syirik ashghar (شرك الأصغر) dan dia hanya sekedar lafal, tetapi dilarang oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, karena lafal tersebut mengandung makna kesyirikan meskipun pengucapnya tidak berbuat kesyirikan.

Contohnya:

Perkataan Ibnu 'Abbās radhiyallāhu ta'āla 'anhu tatkala menafsirkan firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla :

فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًۭا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

_"Janganlah kalian menjadikan bagi Allāh tandingan-tandingan, padahal kalian mengetahui."_

(QS Al Baqarah : 22)

Kata Ibnu 'Abbās:

Di antara bentuk menjadikan tandingan bagi Allāh seseorang mengatakan:

لول كالبة هذه لأتانا اللصوص

_"Kalau bukan karena anjing ini, maka pencuri sudah masuk rumah."_

Karena anjing ini menggonggong akhirnya pencuri tidak jadi masuk rumah.

Subhānallāh.

Orang yang mengucapkan ini, dia tahu bahwasanya semua ditakdirkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, Allāh menjadikan anjing itu menggonggong. Tetapi tatkala lafal tersebut mengesankan kepada kesyirikan, seakan-akan yang menyebabkan keselamatan adalah anjing itu (dan betul-betul anjing itu yang menyebabkan), tetapi Allāh tidak ingin seperti ini.

Seseorang harus sadar bahwasanya yang menyebabkan semuanya adalah Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Tatkala seseorang mengucapakan, "Kalau bukan karena anjing ini, maka pencuri akan masuk ke dalam rumah," maka dihukumi sebagai bentuk kesyirikan.

Ini hanya sekedar lafal, pengucapnya tidak berniat meyakini bahwanya penolongnya adalah anjing itu. Ini banyak dilakukan oleh saudara-saudara kita.

"Waduh kalau bukan karena ini."

"Waduh kalau bukan karena itu."

"Waduh kalau bukan karena om saya."

"Waduh kalau bukan karena Pak Bupati."

Ini sering diucapkan, dan ini merupakan. syirik dalam lafal dan dilarang oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Contohnya:

Seseorang yang bersumpah dengan nama selain nama Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Misalnya:

"Demi Ka'bah," atau "Demi amanah."

Kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ حَلَفَ بِالْأَمَانَةِ

_"Bukan dari bagian kami orang yang bersumpah dengan amanah."_

(Hadīts riwayat Ahmad nomor 21902)

لَا تَحْلِفُوا بِآبَائِكُمْ

_‌"Janganlah kalian bersumpah dengan nama bapak-bapak kalian."_

(Hadīts riwayat Bukhāri nomor 6157)

مَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللَّهِ أَوْ لِيَصْمُتْ

_"Barangsiapa yang bersumpah, maka bersumpahlah dengan nama Allāh atau hendaknya ia diam."_

(Hadīts riwayat Bukhāri nomor 6646)

Seorang yang bersumpah dengan mengatakan:

"Demi amanah."

"Demi nenek moyangku."

"Demi negeriku," dan yang lainnya.

Dia tidak menjadikan nenek moyangnya sebagai Tuhan, hanya sekedar penghormatan kepada mereka, akan tetapi syari'at tidak memperbolehkan lafal seperti ini, karena lafal ini adalah lafal yang mengarah kepada kesyirikan.

Dan seluruh lafal-lafal yang mengandung kesyirikan dilarang oleh syari'at dan ini termasuk ke dalam syirik ashghar.

Oleh karenanya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ أَشْرَكَ

_"Barangsiapa bersumpah atas nama selain Allāh, maka ia telah kāfir atau berbuat syirik."_

(Hadīts riwayat Abu Daud nomor 3251)

Bagaimana lagi dengan kesyirikan-kesyirikan yang berkaitan dengan amalan dan keyakinan-keyakinan.

Demikian saja kajian kita pada kesempatan kali ini, besok in syā Allāh kita lanjutkan lagi dengan idzin Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

🖋Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
______________________

No comments:

Post a Comment